Sabtu, 30 Agustus 2008

Silahkan Tunggu Sampai Waktu Berbuka Puasa Tiba





















































































Sabar, Sabar, Sabar ..... ikhlas, ikhlas, ikhlas, ..... ikhtiar, ikhtiar, ikhtiar, ..... tawakal, tawakal, tawakal, ..... kita latih mulai dari yang ini ... he he he he, .......ada yang ngundang berbuka puasa nggak nih???

Rabu, 27 Agustus 2008

Khutbah Rasulullah menjelang Ramadhan



Wahai manusia! sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama,


----------

Wahai manusia! sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.

Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rabb-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.

Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari Kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orangtuamu. Sayanglah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu.Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihinilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihini manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu salatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-hamba-Nya,Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika mereka bermunajat kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah Swt. bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul'alamin.

Wahai manusia! Barangsiapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, "Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian". Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.

Wahai manusia! Barangsiapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiraatalmustaqiim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barangsiapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari Kiamat.

Barangsiapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya, dan barangsiapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barangsiapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.

Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa yang melakukan salat fardu, baginya ganjaran seperti 70 salat fardu di bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu mereka tertutup maka mohonkanlah kepada Rabb-mu agar tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.

Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini". Rasul yang mulia menjawab: "Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah Swt."

(Khotbah ini diriwayatkan Imam Ali R.A) (sumber= milist sabili) (www.oaseislam.com

Terbalik : Lagunya Delon


He he he .......

di Reff-nya

Tuhan tolong ........ Jangan jodohkan dia dengan yang lain, .....

waks!!! aku merasa kenal dengan kata-kata ini? .... wah baru inget keliatannya dulu pernah juga jadi doa'ku ... tapi ternyata .... ..... Astagfirullahaladzim .... aku kelewatan kayaknya ...

Minggu, 24 Agustus 2008

Lumix My 1st Digicam ... Was Gone Too




ya ... Si Lumix ini memang My 1st Digicam yang penuh dengan sejarah ... it was ,...... dan lagi-lagi menjadi sejarah juga di ESQ Crb karena sore kemarin Si Lumix punya'nya ESQ Crb pergi gak bilang-bilang, ma widi ditaruh dibelakang pas sholat ashar (habis diajak take shot acara Pengajian Forsa -Forum Studi Al-Qur'an )... tau-tau pergi ndiri, ..... kasihan juga widi dompet ma hp-nya juga diajak ma Si Lumix pergi ........

Ya .....,tinggal diambil hikmahnya, .... cuma kalo mau dipanjanglebarkan, pergi-nya itu lho .. knapa di masjid, .... keliatanya bener ... kebanyakan orang tau kalo Allah SWT itu ada .... tapi pada gak yakin ....

Mhh .......... entah knapa juga aku jadi kpikiran dengan keadaan Ekonomi Bangsa ini, terutama yang lagi dalam Zona Garis Kemiskinan, ... kepikiran juga dengan Ide-ku dulu buat "ngajarin" anak-anak SMA untuk belajar jadi Pengusaha (padahal diriku juga masih kayak gini dah mo ngajarin he he he he)

...... tapi ide-nya sederhana kok, cuma kita rame2 (sistem saham) bikin usaha yang kemudian kita juga yang jadi konsumennya, .... misal bengkel motor, kan anak-anak SMA pada punya motor, nah .... satu kota brapa ribu tuh, ..... nah mnurutku, dengan merasa ikut memiliki maka bakalan laris Insyaallah, juga yang penting proses belajarnya, biar tidak hanya pada kpingin jadi karyawan,........ ups .. kok gak nyambung dengan judul ya, .... yeah thats my dream .... cause i think thats will help us to free out from economic prob .....

Beberapa ... Take Shot dari Si Lumix

















Pelatihan Sholat Khusyu'
















Training ESQ Kids

















Training ESQ Mahasiswa



















Training ESQ Peduli Pendidikan untuk Guru (Free)


















Training ESQ Reguler


















Training ESQ Peduli Dhuafa (free)
















Training ESQ Teens


















Sekretariat ESQ Crb

















Sahur On The Road (Untuk Tukang Becak dll)


















Si Lumix ganti ma yang ini ajah ya ...... hue he he he he, smoga ...

Jumat, 22 Agustus 2008

Silaturahmi Istimewa


Diriku menyebutnya sebagai Silaturahmi yang Istimewa, ......... terasa istimewa buat diriku dan mungkin juga temen2 FKA ESQ Crb ....... Silaturahmi keliling ini dilakukan oleh temen-temen dari FKA ESQ Korwil Bdg, juga Jakarta tadi dari jam 5 sampe jam 22an di Sekretariat ESQ Crb .............. kenapa Istimewa :
1. Silaturahmi adalah suatu hal yang Istimewa dengan banyak mengandung hikmah
2. Silaturahmi dengan cita-cita dan harapan yang mulia karena-Nya
3. Silaturahmi dilakukan sama temen-temen yg luarbiasa karena perjuangan, kapasitas, semangat dan spiritualitasnya
4. Silaturahminya membangkitkan semangat berjuang
5. - 100. Wah ..... buanyak banget dech ....
101. Satu lagi yang terakhir, ....... dihadiri Trilyuner yang 70% waktunya dah digunakan untuk kepentingan ummat

Rabu, 20 Agustus 2008

Bukan Cinta Sempurna


Mengapa kau membisu, duhai jelita
Kilau bola matamu, tak lagi
Berpendar paras cantik yang
Meredup hilangkan cahaya

Tahun berganti masa
Kau masih terpaku menanti kepastian
Dalam kebimbangan yang tiada akhir
Hanya kan membuat batin terluka

Dengarkan kata hatimu
Dia bukan cinta yang sempurna
Dan tanya katakan hati
Dirimu dalam kesepian

Jangan buang waktumu
Dengan cinta yang semu
Nikmatilah hidupmu bersama
Diriku gapailah dunia
Dengan terus senyum
Dan rasa cinta

Dengarkan kata hatimu
Dia bukan cinta yang sempurna
Dan tanya katakan hati
Dirimu dalam kesepian

Tataplah kilau pelangi
Gelora baru cinta menanti
Tepiskan kenangan lama
Tinggalkan luka yang menyakitkan

Hari esok kan mengganti
Sedih gundah dan sesalmu
Dunia tetap berputar tanpanya
A.. aa.. aaa..

Dengarkan kata hatimu
Dia bukan cinta yang sempurna
Dan tanya katakan hati
Dirimu dalam kesepian
Tataplah kilau pelangi
Gelora baru cinta menanti
Tepiskan kenangan lama
Tinggalkan luka yang menyakitkan

Ada Band

[LovedMusik.Blogspot.Com]

Mulai dengan Tujuan Akhir

"Tolong beritahu saya, jalan mana yang harus saya ambil?" Kata Alice"

Hal itu tergantung kemana kamu kan pergi" Kata Kucing"

Saya tidak peduli akan ke mana saya....". Kata Alice"

Kalau begitu, tidak ada bedanya jalan manapun yang kamu ambil" kata Kucing


dari Petualangan Alice di Negeri Ajaib




















Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,

dan bulan apabila mengiringinya,

dan siang apabila menampakkannya,

dan malam apabila menutupinya

dan langit serta pembinaannya,

dan bumi serta penghamparannya,

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.

sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

(QS : Asy Syams 1 -10)

Selasa, 19 Agustus 2008

Ya Rabb ...... Hamba serahkan segala sesuatunya kepada-Mu

"Katakanlah, "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.

Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan.

Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masukkan siang kedalam malam.

Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup.

Dan Engkau beri rezeki bagi siapa yang Engkau kehendaki tanpa batas (QS Ali Imran 26 - 27)."

"Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang di Dunia dan Akhirat, engkau beri karunia siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau juga tidak memberikannya kepada siapa pun yang engkau kehendaki.

Berikanlah rahmat untuk diriku sehingga aku tidak mengharapkan rahmat dan kasih sayang dari siapa pun selain Engkau."


Yaa Rahman ... Ya Rahim, ...... Hamba serahkan segala sesuatu kepada-Mu, karena yang terbaik menurut-Mu, pasti yang akan Engkau berikan kepada hamba-Mu ini .........

Minggu, 10 Agustus 2008

PERTANIAN NEGARA BERKEMBANG : Dihancurkan oleh Rezim Perdagangan Global


Banyak pengamat internasional berpandangan, krisis pangan global dewasa ini adalah malapetaka buatan manusia. Krisis terjadi karena sektor pertanian di negara-negara berkembang dihancurkan lewat rezim perdagangan global demi kepentingan segelintir pemain besar dari negara maju. Tujuannya, untuk menciptakan ketergantungan pada impor pangan dari negara maju.

Bank Dunia dalam laporan World Development Report berjudul Agriculture for Development mengungkapkan, sektor pertanian dan pedesaan menderita karena selama 20 tahun terakhir terabaikan dan nyaris tak ada dana mengalir untuk inovasi budidaya dan teknologi (underinvestment). Alokasi anggaran pemerintah untuk sektor pertanian (termasuk untuk subsidi serta riset dan pengembangan) terus menyusut. Akibatnya, produksi terus stagnan.

Di negara-negara sub-Sahara Afrika, yang pertumbuhan ekonominya nyaris sepenuhnya mengandalkan pada sektor pertanian, rata-rata alokasi anggaran pemerintah untuk sektor pertanian hanya 4 persen dari total anggaran belanja pemerintah. Itu pun, sektor pertanian masih dipajaki tinggi. Pada saat bersamaan, alokasi bantuan luar negeri untuk pertanian juga terus menyusut, hanya 4 persen dari total Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) pada tahun 2004. Padahal, 75 persen penduduk miskin negara berkembang hidup dari sektor ini.

Karena itu, menggenjot investasi secara besar-besaran di sektor pertanian menjadi kata kunci untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di negara-negara miskin, sekaligus untuk mencapai target pengurangan angka kelaparan dan kemiskinan hingga separuhnya pada tahun 2015 sebagaimana ditetapkan dalam target Sasaran Pembangunan Milenium (MDG).

Di tengah absennya kepemimpinan global dalam mengatasi krisis pangan sekarang ini, solusi kembali ke pertanian mungkin adalah solusi yang paling riil untuk dilakukan. Ironisnya, ini disampaikan oleh lembaga yang selama ini dituding ikut menyemai krisis pangan global yang kita hadapi sekarang ini.

Apa yang terjadi di Afrika dan sejumlah negara Asia pada kurun 1970-an hingga 1990-an menjadi bukti bahwa lembaga multilateral, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang selama ini dituding lebih banyak mewakili kepentingan negara-negara maju, telah menjadi bagian kekuatan globalisasi yang justru menghancurkan sistem ketahanan pangan negara-negara berkembang.

Ketika itu, atas nama Program Penyesuaian Struktural (SAP), IMF dan juga Bank Dunia memaksa negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) memangkas drastis anggaran pemerintah untuk berbagai sektor, khususnya untuk program pertanian, sebagai prasyarat untuk bisa terus mendapatkan kucuran utang dari lembaga tersebut.

Termasuk di sini, dengan menghapuskan atau memangkas berbagai program subsidi bagi petani dan memaksakan pemrioritasan budidaya tanaman komersial yang bisa diekspor agar bisa mendatangkan devisa (yang kemudian dipakai untuk membayar kembali cicilan dan pokok utang pada kreditor, termasuk Bank Dunia).

Haiti adalah contoh nyata. Di negara ini beras sudah merupakan tanaman pangan tradisional sejak berabad-abad lalu. Hingga 20 tahun lalu, petani negara ini masih mampu memproduksi sekitar 170.000 ton beras per tahun, cukup untuk menutup 95 persen konsumsi domestik. Kendati tak mendapat subsidi dari pemerintah, akses mereka ke pasar domestik terproteksi oleh adanya tarif impor yang menghambat masuknya beras impor.

Kondisi berubah tahun 1995 ketika kesulitan ekonomi memaksa pemerintah masuk dalam perangkap IMF. Untuk mendapatkan kucuran utang dari IMF, IMF mensyaratkan Haiti memangkas tarif impor beras dari 35 persen menjadi 3 persen. Hasilnya bisa diterka, beras dari Amerika Serikat segera membanjiri pasar lokal pada harga separuh dari tingkat harga beras produksi lokal.

Ribuan petani setempat jadi kehilangan lahan dan mata pencarian karena tak bisa bersaing dengan beras AS. Dewasa ini, 75 persen beras yang dikonsumsi Haiti adalah beras impor dari AS. Beras AS mampu menggusur beras lokal bukan karena rasanya lebih enak atau karena petani AS mampu memproduksi beras lebih efisien, melainkan karena petani AS disubsidi habis-habisan oleh pemerintahnya.

Tahun 2003, subsidi yang dikucurkan Pemerintah AS kepada petaninya mencapai 1,7 miliar dollar AS atau rata-rata 232 dollar AS per hektar padi yang ditanam. Subsidi ini masuk ke kantong segelintir tuan tanah yang menguasai lahan sangat luas atau perusahaan agrobisnis, dan memungkinkan mereka menjual beras pada harga 30-50 persen di bawah biaya produksi riil.

Di 30 negara terkaya di dunia, subsidi menyumbang 30 persen pendapatan petani, dengan total nilai subsidi yang disalurkan mencapai 280 miliar dollar AS tahun lalu. Di balik kebijakan ini, ada tujuan lain negara-negara maju, yakni mengurangi kompetisi dan mencegah gejolak pasar, seperti anjloknya harga dunia yang bisa mengganggu kepentingan pemain-pemain besar untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari pasar (Alex Lantier: The World Food Crisis and The Capitalist Market).

Politik imperialisme itu mengakibatkan banyak negara miskin di Afrika dan Asia tak lagi swasembada pangan dan menjadi rentan terhadap gejolak harga pangan dunia.

Paksakan GMO

Modus lainnya yang dipakai adalah melalui kedok "bantuan pangan". Politik bantuan pangan yang diterapkan AS selama ini, misalnya, ternyata lebih dimaksudkan untuk melayani kepentingan raksasa agrobisnis dan juga perusahaan-perusahaan perkapalan AS, yakni dalam rangka memperluas pasar mereka.

Berbeda dengan negara-negara lain, bantuan pangan AS mensyaratkan bantuan yang diberikan diproduksi, diproses, dan dikapalkan sendiri oleh perusahaan-perusahaan AS. Tentu saja ini sangat mahal, membebani negara penerima dan hanya menguntungkan perusahaan-perusahaan AS sendiri. Demi kepentingan bisnis segelintir konglomerat bioteknologi, benih hasil rekayasa genetik (genetically modified organism/GMO) juga dipaksakan ke petani negara-negara berkembang dalam konteks "program bantuan pangan".

Dalam kasus di Etiopia, benih GMO disalurkan sebagai bantuan bagi petani miskin yang mengalami kekeringan parah. Setelah ditanam dan panen, baru petani menyadari bahwa benih hasil panenannya ternyata tidak boleh ditanam lagi, tanpa membayar royalti kepada produsen benih. Bukan itu saja, benih tersebut ternyata juga hanya bisa tumbuh jika memakai pupuk, insektisida, dan herbisida yang juga diproduksi oleh produsen yang sama. Di sini, perekonomian petani dijebak masuk dalam perangkap ketergantungan di tangan konglomerat agrobisnis negara maju, seperti Monsanto, Syngenta, Aventis, DuPont, Dow Chemical, Cargill, dan ADM.

Siklus pertanian tradisional yang memungkinkan petani melakukan reproduksi benih di tingkat petani sendiri—yakni dengan menyisihkan benih organik dari hasil panenannya untuk ditanam pada musim tanam berikutnya— menjadi terputus. Akibatnya, tragedi kelaparan terus berulang.

Gagalnya kapitalisme

Kalangan pengamat mencatat semakin terglobalisasi dan terkonsentarsinya produksi pangan global sejak 1970-an. Dewasa ini, perdagangan komoditas pangan pokok didominasi hanya oleh segelintir pemain besar. Sekitar 80 persen pasar ekspor gandum dikuasai hanya oleh enam pemain. Hal serupa terjadi pada 85 persen pasar ekspor beras. Untuk jagung, 70 persen pasar ekspor bahkan hanya dikendalikan oleh tiga pemain. Ini membuat nasib negara-negara termiskin yang harus mengimpor pangan untuk bisa bertahan hidup menjadi sepenuhnya ada di tangan segelintir korporasi.

Food & Water Watch mencatat, lahan pertanian tanaman pangan di Afrika sejak WTO efektif terbentuk terus menyusut. Sebaliknya, luasan lahan untuk tanaman komersial, seperti kopi, kakao, tebu, kapas, tembakau, dan teh, terus meningkat pesat. Presiden Venezuela menggambarkan krisis pangan dewasa ini sebagai bukti nyata kegagalan model kapitalisme global. Mantan Presiden Kuba Fidel Castro Ruiz bahkan menyebut program biofuel yang diprakarsai AS dan Uni Eropa sebagai genosida.

Mantan analis pemerintahan federal AS, Richard Cook, dalam tulisan Crisis in Food Prices Threatens Worldwide Starvation: Is It Genocide sependapat dengan Bank Dunia, kini saatnya kembali ke sawah. Dalam kaitan ini, ia menekankan pentingnya dukungan kebijakan penuh dari pemerintah, mulai dari kredit lunak, jaminan harga, pelayanan yang terjangkau, kebijakan pajak yang mendukung dan hingga yang ekstrem: gerakan nasional untuk mengonsumsi produksi dalam negeri. "Produksi pangan tidak boleh lagi diserahkan ke tangan perusahaan agrobisnis dan kapitalisme finansial internasional," ujarnya. (Sri Hartati Samhadi-kompas.com)