Minggu, 29 Juni 2008

Cuci Otak agar ABG Merokok


"Bukan basa-basi" dan "Gak Ada Loe Ga Rame" sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Kalimat itu sering terlihat dan terdengar melalui sejumlah media. Tanpa dimunculkan bentuknya, masyarakat sudah tahu kalau kalimat tersebut merupakan iklan sebuah produk rokok.

Iklan ini kemudian tersosialisasi secara luas di kalangan masyarakat. Sementara pemerintah tidak bisa berbuat banyak. Pieter G Manopo, pengajar Pasca Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) melihat fenomena ini merupakan bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap generasi muda.

"Ini adalah potret bencana maksimal yang dialami masyarakat Indonesia. Sementara negara tidak peduli," tegas Pieter.

Penetrasi yag dilakukan produsen rokok, imbuh Pieter, merupakan bentuk eksploitasi secara sistematis zat adiktif demi tujuan ekonomi. Sayangnya, perlindungan hukum bagi anak dan remaja sebagai korban maupun calon perokok jangka panjang sangat lemah.

Pria yang berasal dari Maluku ini berharap, pemerintah proaktif memutus mata rantai perokok di kalangan remaja. Hal itu bisa dilakukan dengan cara merekonstruksi kurikulum sekolah sehingga materi pelajaran olahraga tidak hanya berisi permainan dan pertandingan tetapi juga hidup sehat.

Selain itu, ruang gerak jaringan distribusi rokok juga perlu dibatasi sehingga bisa mempersempit ruang geraknya. Setidaknya dibuat peraturan penjual rokok harus berlisensi.

"Kalau cara ini tidak dilakukan pemerintah, maka akan terjadi crime by omission yang dilakukan oleh negara terhadap rakyatnya sendiri. Misalnya, pemberian BLT sebesar Rp 100 ribu per bulan, tetapi dalam sehari penerima BLT paling tidak merokok 11 batang. Bila per batang rokok seharga Rp 500 dan dikalikan 30 hari. Maka dana BLT akan habis buat beli rokok," tandas Pieter.

Sebenarnya pemerintah telah membuat aturan untuk membatasi rokok. Sebut saja Peraturan Pemerintah (PP) No 81/1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan dan Pengaturan Tata Cara Iklan yang diatur PP Nomor 38/2000.

Tapi tetap saja tidak berpengaruh terhadap peningkatan jumlah perokok. Sekalipun peringatan pemerintah selalu dimunculkan dalam setiap iklan rokok, tapi materi iklannya jauh lebih menarik dari peringatan tersebut.

Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Widyastuti Soerojo sangat menyesalkan kondisi tersebut. Pasalnya, hal ini dianggapnya bisa merusak generasi muda jika mereka sudah merokok sejak dini.

Ia kemudian menuding pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa terhadap langkah-langkah produsen rokok. "Kalau industri rokok di China, Thailand dan Filipina industri rokok dimonopoli pemerintah. Sedangkan di Indonesia pemerintah justru disetir produsen rokok," jelasnya.

Salah satu bentuk ketidakberdayan pemerintah maupun politisi terhadap cukong rokok dalam pembahasan RUU tentang rokok di DPR. Sekalipun aturan itu telah disetujui 259 anggota DPR, tapi tetap tidak masuk dalam urgensi international.

Widyastuti menduga, hilangnya taring Undang-Undang soal rokok lantaran ada kekuatan besar yang bermain sehingga mampu mempengaruhi suara 259 anggota dewan. Di sisi lain, pemerintah justru meluncurkan roadmap industri rokok di Indonesia.

Akibatnya produksi rokok nasional semakin tanjam peningkatannya. Bila tahun 2001 produksi rokok sebanyak 182 milliar batang. Pada tahun 2007 produksinya meningkat mencapai 220-240 miliar batang. Jika masyarakat Indonesia ada 220 juta jiwa, maka setiap orang mendapatkan seribu batang. "Tanpa kemauan politik dari pemerintah maka regulasi tentang rokok pasti tidak akan terjadi," kata Widyastuti kepada detikcom

Sementara pemerintah punya alasan sendiri mengapa begitu hati-hati dalam melakukan pengekangan terhadap penetrasi industri rokok kepada masyarakat. Alasannya, industri rokok sangat memainkan perananan dalam perekonomian nasional.

Setidaknya, industri rokok telah menyerap sekitar 600.000 orang tenaga kerja melalui 3.200 perusahaan rokok yang tersebar di Indonesia. Angka itu belum mencakup para petani atau pekerja di sektor perdagangan tembakau.

"Kalau kita kurangi, pengelola atau perkebunan tembakau dan cengkeh akan terkena dampak. Begitupun dengan para pekerja di pabrik-pabrik rokok. Mereka bisa terancam menganggur," terang Menteri Perindustrian Fahmi Idris kepada detikcom.

Kondisi inilah yang membuat sejumlah aturan pemerintah terhadap rokok menjadi serba tanggung.

detik

Rabu, 25 Juni 2008

www.esqcirebon.info


Alhamdulillah, ..... akhirnya jadi juga website esq korda cirebon, semoga akan menjadi tempat bersilaturahmi alumni dan juga masyarakat luas, silahkan masuk ke www.esqcirebon.info ...
salam.

Selasa, 24 Juni 2008

Cinta Segitiga : ... Sip Deh


wah ..... ini yang aku idam-idamkan, cinta segitiga .... saling mengisi, meneguhkan, dan memperkuat ...dst

dijamin kalau bener-bener bisa saling memahami Cinta Segitiga ini, dah pasti DBAS (Dunia Bahagia Akhirat Surga)

dan kalau ada orang yang tidak mau Cinta Segitiga ini, .... aku pikir harus lebih banyak belajar lagi

Mhh ..... ato udah ada yang "praktek" ?.. he he he he, ... ato masih belum tau? ... eh bentar jangan salah ya Cinta Segitiga disini maksudnya ... kita, dia dan DIA lho ..... jangan yang lain ya ... he he he, ... diriku kapan ya? ... hua ha ha ha ha .. hiks cari ah ..


Senin, 16 Juni 2008

Ruralization


Ada sebuah catatan menarik yang disampaikan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra ketika menjadi pembicara penutup pada Indonesian Regional Investment Forum (IRIF) 2008, yang digagas Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Selasa (27/5/2008) petang. Menurut Thaksin, globalisasi akan selalu menghadapi penentangan apabila tidak diimbangi dengan pemberdayaan pada tingkat desa. Ruralization, istilah yang dilontarkan Thaksin, menjadi sangat penting untuk membuat warga yang tinggal di pedesaan tidak ketinggalan dan hanya menjadi penonton, bahkan korban, dari globalisasi.

Di sinilah tugas terpenting yang harus dilakukan pemerintah. Pemerintah jangan hanya silau oleh kesempatan yang bisa diperoleh akibat globalisasi, tetapi melihat ke bawah, melihat jutaan warganya yang tidak mungkin bisa bersaing, berlari kencang memanfaatkan dunia yang semakin terbuka, karena segala keterbatasannya. Pemerintah Thailand sangat beruntung memiliki modal sosial yang dibangun raja-raja Thailand sejak ratusan tahun yang lalu dan dipertahankan hingga sekarang. Pada tingkat desa, masih begitu erat hubungan di antara sesama warga, saling percaya, saling tolong-menolong, dan mau untuk maju bersama.

Dengan modal itulah, menurut Thaksin, pemerintah mendorong desa untuk memiliki keunggulannya. Konsep one village, one product bukan hanya sekadar pada tataran retorika, tetapi pemerintah secara sengaja mengucurkan dana untuk merealisasikan hal itu. Bahkan untuk semakin memperkuat modal sosial yang ada, pemerintah daerah membiarkan masyarakat desa untuk mengelola dananya untuk kepentingan mereka.

wala ..... kapan diriku bisa membalas jasa kampung halamanku ..............

Jadi rindu kampung halaman .... pada ayah dan bunda, pada saudara dan teman .... pada tanah, air, api dan udara-nya




pada kedua yang menjulang yang dulu sering kulupakan


(kompas contribution)


Kamis, 12 Juni 2008

Mencari Sesuatu










  1. Gimana ya kalo nanti gak ktemu?
  2. Wah Cari di sebelah mana ya?
  3. Kalo nanti pilihannya sedikit gimana ya?
  4. Yang Mana ya?
  5. Nanti kalo salah gimana?
  6. Sama siapa ya?
  7. Berapa ya?
  8. Kapan ya?
  9. Siapa ya?
  10. Tanya dulu nggak ya?

ah belum juga nyari dah kbanyakan mikir dulu, ............... ada yang jadi takut, ada yang jadi bingung, ada yang tambah mantep, .... ada yang yang kemudian gak jadi nyari ....

emang sih smua kmungkinan bisa terjadi .... cuma, gak usah terlalu njimet deh ..... lha wong matematika aja dasarnya cuma tambah sama pengurangan saja kok ...

lha kalo hidup??

hidup itu sederhana kalo kita tau tujuannya, .... lha wong kita senengnya mendramatisir keadaan kok, .... dipikir njlimet banget, yang enggak-enggak juga dipikirin seolah-olah akan terjadi .. kmudian ketakutan sendiri ....

yang ada, dimiliki, ......... merasa miliknya, kemudian masuk ke hati, .... kalo hilang kemudian kehilangan, ... padahal itu kan cuma ada dipikiran, kalo levelnya pikiran ya jangan masuk ke hati, nanti gak obyektif karena beda level ... padahal semua masih serba mungkin ...

lha emang nggak ada yang pasti?

ya iyalah masak iya dong,..... yang pasti kan cuma satu

satu?

iya ..... yang pasti tidak ada selain AKU ... yang lainnya ..... La


keyword : serba mungkin

Selasa, 10 Juni 2008

EURO 2008 Expect Emotions


"Expect Emotions" adalah slogan yang sejak jauh-jauh hari telah digadang-gadang UEFA selaku pihak penyelenggara Euro 2008. emang bikin pada esmosi ... sampe-sampe pada berantem di monas .. ups gak nyambung ah ...

wah rame juga, ........ cuma sory ya gak ikutan begadang jangan begadang deh, .. ya mungkin kalo final bolehlah, he he he ....

jagoin sapa ya? ... aku pilih jerman aja deh, ................ (hayo mana yang dukung team lain?)

Meskipun aku gak maniac banget ma bola, ... pada dasarnya aku juga seneng main bola, cuma kalo lapangan penuh ... tunggu dulu, he he he ..... tapi emang kalo perasaan sih aku lebih seneng basket

wah dah mulai nih spanyol ma .. sapa ya he he he gak apal, .... mhh rusia deh kayaknya ... ya lumayan ada hiburan buat bangsa ini ...... daripada pada puyeng mikirin Harga BBM yang naik, Kebutuhan Hidup pada naik, ...... wah jangan2 yang tukang demo pada begadang nonton euro 2008 trus pada loyo .......


ngomong-ngomong surat keputusan bersama (SKB) tiga Menteri tentang Ahmadiyah ........ gak memuaskan menurutku, ........... takut nanti malah berlarut-larut kalo gak selesai ... tapi smoga enggak, .... karena selalu ada jalan dalam kesempitan ... semoga


juga ada berita menggembirakan, ..... ada yang komputernya baru sembuh dari sakit ..... itu mungkin hadiah ulangtahunnya kali .... he he he .... salam

Minggu, 01 Juni 2008

www.adverkita.com


mhh Alhamdulillah ... setelah sekian lama, sampe-sampe gak sempet posting ke blog-ku ini ... portal versi1 ini selesai juga ... silahkan ditengok ya ke adverkita

semoga membawa kebaikan