Selasa, 30 Desember 2008

Android


Vendor ponsel pintar dan PDA asal Taiwan, HTC, memproyeksikan penjualan ponsel pintar mereka yang berplatform Google Android, T-Mobile G1, akan mencapai satu juta unit hingga tahun 2008 berakhir.

Hal itu diterangkan oleh CEO HTC Peter Chou kepada harian berbahasa Cina , Economic Daily News (EDN), seperti dikutip dari Digitimes.com.

Menurut Chou perusahaannya berencana untuk meluncurkan ponsel Android keduanya pada permulaan kuartal pertama tahun depan. Pernyataan itu muncul di tengah rumor yang berkembang, yang mengatakan bahwa operator seluler di Amerika Serikat T-Mobile bakal meluncurkan handset berbasis Android keduanya, G2 pada Januari 2009.

Selain itu HTC akan berencana untuk meluncurkannya secara global pada bulan April. Bahkan, menurut keterangan EDN, saat ini HTC tengah mengembangkan handset ponsel berbasis Android yang ketiga.

Angka penjualan itu memang belum seberapa bila dibandingkan dengan target penjualan iPhone tahun ini yang sebesar 10 juta. Namun patut diingat, G1 baru diluncurkan pada akhir Oktober tahun ini dan baru dijual di Amerika Serikat melalui operator T-Mobile dan di Inggris.

G1 adalah ponsel pertama yang mengadopsi platform Android, platform terbuka buatan Google. Oleh karenanya ponsel 3,5 G yang berkamera 3,2 megapiksel itu, memiliki aplikasi-aplikasi Google, seperti GMail, Google Calendar, Google Maps, YouTube Video Player, dan Google Talk.

Dengan layar sentuh 3,2 inci dan papan QWERTY geser, ponsel ini juga dilengkapi dengan prosesor Qualcomm MSM7201A 548 MHz, memori 192 MB, slot microSD yang mendukung hingga 16 GB, akselerometer (sensor gerak), serta perangkat navigasi GPS.

Banyak yang memperkirakan penjualan ponsel-ponsel Android di tahun 2009 akan meningkat pesat, apalagi ponsel ini memiliki sistem operasi terbuka yang aplikasinya bisa dikembangkan oleh siapa saja.

• Sumber: VIVAnews.Com

Minggu, 28 Desember 2008

December 2008 Israel Attack Palestina Again & Again .......

















What Can You Do !!!!!!!!!!!


Update :
Bisa kirim shodaqoh ke Rekening :

BCA 6860153678
BSM 0090121773
Muammalat 3010052115

atau kirim SMS ketik MERC PEDULI , kirim ke 7505 Rp 5rb/SMS

smoga bisa membantu ya ....

Touch Marketing
















Aya ya ya ya ya ....... apakah ini ada artinya buat anda ??????????


Senin, 22 Desember 2008

Abdolhaji Mirhejazi's Naturmobil : A New Way To Think About Horse Power

Naturmobil1

Naturmobil2

Naturmobil3

No, you’re eyes are not deceiving you. This vehicle really runs on genuine horsepower, and it even has a patent! Whoever thought mankind would return to the horse as inspiration for transportation alternatives, in the effort to free us from oil dependency? Well, Dubai-based Iranian inventor Abdolhadi Mirhejazi has done just that with his DIY Naturmobil from Fleethorse, LLC, which has been getting some press over the past year, for its shall we say, innovative approach to transportation design. With top speeds of up to 80 km/h the vehicle operates with a horse walking on a slightly inclined conveyor belt, which moves the gears serving six motorcycle wheels, with enough energy left over, to power a small battery for headlights and to act as backup power when the horse gets fatigued and needs to rest (the horse is constantly monitored to keep track of body temperature and heart rate). This process can even maintain enough power to run two LCD monitors on the side of the vehicle, for video advertisements. As you can imagine, a project like this needs constant funding for development, so Mirhejazi and his marketing manager are seeking investors, and planning to exhibit the Naturmobil at the upcoming Invention and New Product Exhibition in Pittsburg, California this coming June.

Although this may not be the most practical solution to oil dependency and auto-based pollution, it certainly offers a unique take on how we could design our modes of transportation to have less negative environmental impact, rather than sticking with the status quo. You never know, by implementing some rigorous lateral thinking, concepts like this may lead the R&D teams at Toyota, Honda and GM, to come up with radical new technologies for the cars of the future. Probably without the horses though…

Via XPRESS of Dubai



http://blog.ecolect.net

OLPC's Second Act Coming 2009

OLPC 2.0 1

OLPC 2.0 2

OLPC 2.0 3

Picture this: an elegant portable electronic device with dual touchscreens that can be transformed into virtual keyboards, a hinge to allow it to be used horizontally or vertically (like an electronic book), that is extremely energy efficient (running on just one Watt!). Sounds cool, right? Well, you’re looking at it. It’s the XO-2, representing the next generation of Cambridge, MA-based One Laptop Per Child’s (OLPC) XO laptop for children in the developing world, with a proposed launch date of 2010. Why did the organization decide to announce it so early? According to founder Nicholas Negroponte, formerly of MIT’s Media Lab, it was to essentially stimulate the market, in the hope that it might actually be copied by other companies, so as to bring costs down, as well as widen the effort in general, to introduce the latest technologies to educational programs in developing countries throughout the world .

Following the introduction begun last year, of the XO into countries including Peru, Uruguay, Mongolia, Haiti, Rwanda, Mexico, Cambodia, Ethiopia, Ghana, Iraq, Afghanistan, and even the US and Canada, OLPC determined that it had to redesign the device and lower its price (to $75, if possible), in order to make it even more accessible for young children. If the proposed enhancements indeed come to fruition, the XO-2 will certainly have a lot going for it, with the added benefit that it may aid the design and development of super efficient electronics for the developed world as well, especially in light of our ever strained electrical grid. While you wait for this impressive device to hit the market, OLPC will reintroduce their laptop donation program later this Fall, in case you are interested in supporting their efforts.

For further information, please visit OLPC Wiki for updates and information on how the project is proceeding.



http://blog.ecolect.net

Browsing Murah dengan m.detik.com



Jakarta - Tentu telah menjadi kebiasaan Anda untuk browsing internet lewat ponsel, termasuk untuk menikmati informasi terkini khas detikcom. Kini, browsing detikcom di ponsel kian murah saja berkat m.detik.com. Klik sekarang juga!

Sudah bukan rahasia lagi, kebanyakan website didesain untuk dilihat dari layar PC, sehingga ukuran filenya berukuran relatif besar. Akibatnya bila halaman website itu dibuka dari handphone, maka akan menyedot pulsa yang cukup lumayan karena pulsa berinternet di handphone biasanya dihitung dari besarnya ukuran file yang dibuka atau dikirim.

Untuk menyiasati itulah, detikcom versi mobile di alamat http://m.detik.com diciptakan untuk pengakses lewat HP. Dengan m.detik.com, Anda tetap update banget di mana pun.

Situs http://m.detik.com dibuat dengan ukuran file yang lebih ringkas, serta tampilan yang sesuai dengan layar HP. Akibatnya, pulsa Anda tidak tersedot sebanyak saat Anda membuka halaman website biasa.

Selain itu, Anda bisa mendownload mobile web browser OperaMini versi Bahasa Indonesia dengan mengunjungi situs http://mini.opera.com/detik lewat PC ataupun langsung dari HP Anda. OperaMini sudah didesain untuk membantu jelajah internet yang lebih ringan melalui HP Anda.

Namun untuk menikmati m.detik.com, pastikan juga HP dan nomer HP anda sudah dapat menjalankan GPRS atau 3G. Kontak call center operator anda untuk mengetahuinya.

Dengan m.detik.com, dunia serasa di jempol Anda!


Nurul Hidayati - Surat Dari Buncit
(nrl/gah)

Intel Makin Gencar 'Bunuh' Hardisk Tradisional


Intel X-25M dan X-18M (intel)

Jakarta - Era-nya hardisk tradisional, yang menggunakan piringan magnetik, bisa jadi akan segera berlalu. Buktinya, Intel makin gencar mendorong produk hardisk berbasis Solid State Drive (SSD).

Intel telah mengumumkan penjualan hardisk SSD berkapasitas 160 Gigabyte. Hardisk berukuran 2.5 inchi ini juga akan segera disusul dengan produk serupa dengan ukuran 1.8 inchi pada Januari 2009. Demikian eWeek yang dikutip detikINET, Selasa (23/12/2008).

Kedua tipe hardisk itu akan dibanderol pada harga USD 945 untuk pembelian per seribu unit. Berbasis teknologi Multilevel Cell (MLC) kedua hardisk dengan nama X-25M dan X-18M itu diklaim mampu memberi performa baca/tulis 250 MB per detik.

Era hardisk tanpa komponen bergerak memang agaknya semakin dekat. Selain Intel, Toshiba dan Samsung disebut-sebut juga akan mengumumkan produk sejenis pada Januari 2009.

Teknologi SSD saat ini lebih banyak digunakan pada media penyimpanan portabel Flashdisk. Meski demikian beberapa netbook dan juga notebook telah tersedia dalam versi berbasis SSD Hardisk.

Wicak Hidayat - detikinet

Minggu, 21 Desember 2008

And The Life Must Go On


Untuk Mencintaimu

apa yang harus aku lakukan
untuk membuat kau mencintaiku
segala upaya tlah kulakukan untukmu

apa yang harus aku temukan
untuk membuat kau menyayangiku
inilah aku yang memilih kau untukku

reff:
karna aku mencintaimu
dan hatiku hanya untukmu
tak akan menyerah
dan takkan berhenti mencintaimu

ku berjuang dalam hidupku
untuk selalu memilikimu
seumur hidupku, setulus hatiku
hanya untukmu

repeat reff

seumur hidupku, setulus hatiku
ooohhhh


Seventeen

I love this part ..... Idola Cilik 2, Just Watch :

Debo On Untuk Mencintaimu

Obiet On Jangan Kau Lepas

Selasa, 16 Desember 2008

GeoEye GeoEye-1: The best view from space




Launched in September and now orbiting 423 miles up, GeoEye-1 can snap clear black-and-white photos of objects just 16 inches across and color shots of objects 5.5 feet across, making it twice as sharp as current satellites. Built for GeoEye by General Dynamics, the satellite can capture a 90-billion-pixel picture in two minutes and beam down encrypted images via radio waves more than 40 times a day. The National Geospatial-Intelligence Agency, which helped develop GeoEye, will be the satellite’s primary customer. But not the only one: Look for images from GeoEye to show up next year on Google Maps. www.geoeye.com

Tar kalo mo beli bakso, .... liat dulu pake HP, konek ke geo-eye ini, trus kalo misal keliatan banyak yg ngantre ... tunggu bentar sampe keliatan gak banyak .... he he he

The Top 100 Innovations of 2008 : www.popsci.com

Kembali Ke Daun Pisang : Sayangi Bumi

banana-wrap.gif

Today the majority of disposable goods are wrapped in man-made, often petro-based materials that usually last far longer than the items they protect. With many companies spending millions on R&D searching for more sustainable alternatives, an Israeli designer named Tal Marco has taken a decidedly low-tech and refreshing approach to package design with his use of natural banana leaves. Banana leaves are highly flexible, easy to open and have a naturally waxy surface that is ideal for food applications.

banana-pack.gif

Banana leaves have been used for centuries as plates and for preserving and cooking food in India and South East Asia but have unfortunately been overlooked in most of the western world. Although not a completely novel idea, Marco’s design uses die-cut leaves that can be folded into numerous forms and lend themselves well to many retail applications. His design was showcased in Designboom’s “Dining in 2015” design competition and the concept puts many of the most “environmentally friendly” packages on the market today to shame.

http://blog.ecolect.net

Minggu, 14 Desember 2008

QS Az-Zumar : 22


Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang


Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.


Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya

Sabtu, 13 Desember 2008

Penggunaan IPv6 Melonjak 300 Persen

Jakarta - Ketersediaan alamat internet protokol versi 4 (IPv4) kian menipis. Sejumlah negara pun terus menggenjot penggunaan alamat IP generasi mendatang atau IPv6.

Kini, setelah sosialisasi digencarkan, penggunaan alamat internet berbasis IPv6 terus bertambah. Menurut data terbaru dari Number Resource Organisation (NRO) peningkatannya mencapai 300 persen dalam kurun waktu dua tahun.

Negara-negara berkembang dikatakan punya peran penting dalam pengembangan IPv6. NRO menunjuk India sebagai salah satu contoh suksesnya.

"Mereka (negara-negara berkembang-red.) bisa mengimplementasikan IPv6 sejak awal, dengan lebih bisa mengindahkan biaya yang dibutuhkan untuk transisi (dari IPv4)," ujar Adiel Akplogan, Chief Executive dari Regional Internet Registries Afrika.

Seperti dikutip detikINET dari Vnunet, Kamis (4/12/2008), NRO pun berharap akan lebih banyak organisasi lagi yang bermigrasi ke teknologi IPv6. Pasalnya, ketersediaan alamat IP versi 4 sudah 'sekarat'.

Bahkan, saking mendesaknya kondisi ini, para vendor software dan hardware juga didesak NRO untuk mendukung penerapan IPv6 dalam produk-produk yang mereka hasilkan.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Pemerintah Indonesia sendiri mengharapkan migrasi IPv4 ke IPv6 sudah diselesaikan pada 2012 mendatang. Hal ini demi mendukung pengoperasian infrastruktur jaringan serat optik internasional Palapa Ring pada 2010. (Ardhi Suryadhi - detikinet)

Integrated Enterprise & SP Solutions for Merged IPv6 Services

As service providers and enterprises add IPv6 applications to their networks, it is imperative that the networks be designed and built to efficiently support the simultaneous use of both IPv4 and IPv6. To support this, Foundry Networks has developed a set of dual protocol networking solutions that have been designed with embedded support for the high-speed switching and routing of IPv4 and IPv6 traffic, as well as IPv6 transition mechanisms which have become popular in the industry. In addition, Foundry also provides a set of IPv6 security and management features that support highly efficient and easier to operate dual-stack environments.

Foundry will continue to innovate in the IPv6 protocol support arena. We now have one of the industry's most complete set of IPv6 unicast, multicast, and transition protocols. Our set of products includes hardware based, wire-speed IPv6 switching and routing products, software upgradeable systems for IPv6 switching and routing, and software based IPv6 management feature upgrades. Foundry has a strong roadmap to support both Enterprise and Service Provider IPv6 dual-stack environments, and we continue to be a leading player in helping governments and industry's worldwide in their transition and support for IPv6.

Dual-Protocol Network Transition Methodologies

Many of the early discussions on IPv6 focused on the benefits versus IPv4, and recently on the applications that will drive the adoption of IPv6. But events have shifted the discussion, as the DoD and other worldwide governmental agencies have made public statements not only endorsing IPv6, but mandating that equipment be IPv6 ready. Because of these events, and market forces (especially in Asia), it is now clear that IPv6 will become the dominant protocol over time. The question is how do we build and instrument networks to effectively allow for the support of both IPv4 and IPv6 applications and infrastructure when we know that IPv4 will still be around for some time.

Clearly there must be a transition that allows for IPv6 to co-exist with IPv4 network equipment and applications. There are a range of options available to implement this transition. One option is for IPv6 application islands to be tunneled over IPv4 networks. This allows IPv6 applications to talk to other IPv6 applications, but given there are so many existing IPv4 applications, this has its limitations. The other option is for a gateway to be used to interconnect IPv4 and IPv6 applications. There are a number of methods for providing this gateway service. All have performance limitations and are difficult to manage. There are also methods for providing services for the coexistence of IPv6 applications and nodes on actual IPv4 networks. For example, ISATAP allows an IPv6 node to operate on an IPv4 network.

Regardless of which of these technologies and methodologies one chooses, given the sudden push for IPv6, many of the operators are now looking for core networking equipment that provides scalable, high-performance, highly-reliable IPv4 and IPv6 support. As they upgrade their networks, they must be able to support both IPv4 and IPv6 switching and routing in high-speed hardware, they must have embedded support for IPv6 transition technology, and they must have underlying support for the security and manageability services needed to insure the operational viability of their networks.

Delivering Core IPv6 Services for Dual-Protocol Networks

In order to meet the needs of the growing number of operators that are upgrading their networks to support new services like IPv6, Foundry Networks provides ASIC-based high-performance IPv6 forwarding; full IPv6 routing, as well as transition technology to support dual-protocol networks. To address the needs for security and manageability, often overlooked by many networking vendors, Foundry supports extended security features for IPv6, as well as our embedded sFlow technology. The sFlow IPv6 features in our Enterprise based FastIron Edge & Chassis products, as well as our Service Provider NetIron products; provide instrumentation for network wide visibility. This technology is important to successfully monitor, manage, account, and secure both IPv4 and IPv6 traffic and insure smooth operation of the services and applications for both protocols.

Foundry's FastIron & NetIron product families provide full support for hardware based IPv4 and IPv6 switching. The key to this technology is that both IPv4 and IPv6 forwarding is done using an advanced hardware-based dual-stack architecture, delivering wire-speed packet forwarding. For enterprise aggregation and core density and performance, the FastIron RX family of products provides high-speed IPv4 and v6 routing and switching. For highly scalable operator environments, the NetIron IMR and XMR family's support FDR (Foundry Direct Routing), which provides large scale hardware based routing with the capacity to support many copies of the entire Internet routing table in hardware.

To control the high-speed dataplane, Foundry's IronWare operating system supports a range of both unicast and multicast IPv4 and IPv6 routing protocols. This includes:

  • IPv4 unicast – RIP, OSPFv2, BGP-4, IS-IS
  • IPv4 multicast – DVMRP, MSDP, PIM-SM, PIM-SSM, PIM-DM
  • IPv6 unicast – RIPng, OSPFv3, BGP-4+, IS-ISv6
  • IPv6 multicast – PIM-SSM, MLDv2

For service providers, it is critical that next generation network equipment have high density port configurations, be extremely reliable & resilient, and support high-speed IPv6 forwarding. In addition, supporting protocols like IS-ISv6, PIM-SSMv6, and BGP-4+ are needed to insure that new services are delivered reliably and managed efficiently.

In addition to the routing protocols, embedded support for IPv4-to-IPv6 transition software must be provided as part of the edge & core infrastructure. This is especially important in enterprise environments where new IPv6 applications must coexist with existing IPv4 applications and networks. To this end, Foundry provides three different types of tunneling to facilitate the migration to IPv6 in an IPv4 world. This includes 6to4, as well as both configured and automatic tunnels.

It is in the area of access control and security where enterprises & network operators frequently have little visibility or control of their operations. To provide for this control, Foundry's IronWare provides IPv6 protocol VLANs, which allow the creation of separate IPv4 and IPv6 broadcast domains. IronWare also supports wire-speed extended IPv6 access control lists (ACLs). This includes the ability to identify traffic based on source/destination IP address, IP protocol type, TCP/UDP port, IP precedence or ToS values. This also allows selective ACL logging and can scale up to 64,000 ACL's per packet processor and over 1M for the total system.

Embedded sFlow for Network Wide Visibility

Foundry has extended its scalable, ASIC-based, wire-speed sFlow (RFC 3176) monitoring and accounting solution for use in an IPv6 network. This feature allows enterprises and service providers with IPv6 traffic to gather a variety of sophisticated network statistics and information for capacity planning and real-time monitoring purposes. The data collected using sFlow can be used to help in the transition from IPv4 to IPv6. For capacity purposes the data can assist in deciding where additional IPv6 infrastructure should be installed, it can help with IPv6 application awareness, as well as to validate service levels and priorities, and assist in security audits.

Foundry Networks - The IPv6 Network Equipment and Solutions Provider

To meet the growing need to provide operators with core networking equipment that supports high-performance, feature rich IPv4 and IPv6 switching and routing, Foundry's Enterprise FastIron and Service Provider NetIron family of networking products supports high-speed IPv6 packet forwarding, delivers a full set of IPv6 routing and security features, offers sophisticated tunneling options, and provides extended sFlow technology for managing, monitoring, and auditing IPv6 traffic. Together these provide a unique foundation and platform that allows enterprises and operators to deliver merged, interoperable, high-performance IPv4 and IPv6 services.

http://www.foundrynet.com


Kamis, 11 Desember 2008

Mobile Site : www.ubik.com


Beberapa hari ini, nyari-nyari sgala hal tentang industri Mobile ... wha ternyata oportunity-nya ruar biasa ... ,banyak skali presentasi-presentasi kelas dunia tentang Mobile ini di http://www.slideshare.net (Salah satu situs Favoritku)

Salah-satunya yg kmudian aku coba adalah bikin site mobile, di http://www.ubik.com
...,nyoba yg sederhana dulu, ya karena banyaknya Platform Mobile : Sistem Operasi, Layar ,Aplikasi akses , Network Operator dll .... keliatannya ini yang perlu diperhatikan, ..

Nyoba bikin http://madumanis.ubik.net ... diakses dari HP pake Im3, halaman pertamanya cuma habis 5rupiah, .. ok notbad

QS : An-Nuur 55 - 56

Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang


Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (55)

Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat. (56)

Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya

Google Resmi Bisa 'Berbahasa' Indonesia



Jakarta - Layanan Google terjemahan bahasa Indonesia sejatinya sudah dapat digunakan sejak beberapa waktu lalu. Namun, Google baru secara resmi mengumumkan peluncuran layanan ini dengan meluncurkan situsnya yang beralamat http://translate.google.co.id
.

Layanan penerjemahan berbasis online Google pun kini kian memperbanyak cakupan bahasa yang 'dikuasainya'. Totalnya menjadi 34 bahasa, antara lain Arab, Indonesia, Bulgaria, Catalan, Cina, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris, Filipina, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Yahudi hingga Hindi.

Dengan layanan gratis ini, user dapat menerjemahkan potongan kata, kalimat atau halaman web tertentu dari dan ke bahasa Indonesia. Mereka juga dapat menggunakan kata-kata kunci dalam bahasa Indonesia untuk mencari halaman web yang diterbitkan dalam 34 bahasa dan hasilnya diterjemahkan secara otomatis ke dalam bahasa Indonesia.

Selain itu, Google juga menyediakan sebuah alat (gadget) yang dapat digunakan oleh pemilik situs berbahasa Indonesia untuk menerjemahkan secara instan halaman web mereka ke 34 bahasa lainnya.

Gadget untuk menerjemahkan situs web ini dapat digunakan dengan gratis dan dapat dilekatkan (di-embed) ke dalam situs Anda secara mudah. Kunjungi 'Peralatan' pada Google Terjemahan, lalu pilih bahasa Indonesia untuk bahasa halaman web Anda, dan kemudian cut dan paste kode HTML yang dihasilkan secara otomatis untuk dimasukkan ke situs Anda.

"Di Google kami percaya bahwa internet bisa meningkatkan akses ke semua sumber informasi dunia tanpa memandang bahasa," ujar Google Southeast Asia Marketing Manager, Derek Callow, dalam keterangan tertulis.

Google Terjemahan, lanjut Callow, juga memungkinkan user untuk menyumbang dalam upaya membantu meningkatkan hasil terjemahan dari dan ke bahasa Indonesia. "Apabila pengguna internet mendapati sebuah terjemahan yang tidak akurat, fitur ini memungkinkan mereka untuk menyarankan terjemahan yang lebih baik dibandingkan dengan mesin penerjemahan," imbuhnya.

Kopi Paste

Cara penggunaan layanan ini pun sederhana. Misalnya, jika Anda ingin mencari mitra bisnis di Timur Tengah, tetapi tidak bisa membaca bahasa Arab. Anda tinggal kopi dan paste teks Arab tersebut ke dalam kotak berlabel 'Teks asli' lalu pilih Bahasa Indonesia untuk menerjemahkannya.

Google juga bisa secara otomatis mendeteksi bahasa teks yang Anda sisipkan ke dalam kotak 'Teks asli'. Cukup pilih 'Deteksi Bahasa' pada sisi kiri menu drop down.

Untuk menerjemahkan seluruh isi sebuah halaman web, seperti misalnya situs berbahasa Jepang tentang animasi terbaru dari negeri sakura itu, masukkan saja URL alamat web tersebut ke dalam kotak 'Terjemahkan laman web' dan pilih Bahasa Indonesia sebagai tujuan bahasa yang Anda ingin terjemahkan.

Dalam beberapa detik, Google mampu menganalisa isi dari halaman web itu dan menghasilkan konten ke dalam bahasa Indonesia atau salah satu dari 34 bahasa yang dapat anda pilih.

Pun demikian, karena yang bekerja selaku penterjemah di sini adalah mesin, maka jangan heran jika hasil terjemahan dalam bentuk kalimat ada beberapa kata yang terdengar aneh ketika dipadu padankan pada isi kalimat secara keseluruhan. ( ash / fyk )
Ardhi Suryadhi - detikinet

Selasa, 09 Desember 2008

Teplok Lampu Kehidupan

Ketika pulang beberapa waktu kemarin, diriku melihat ada benda purbakala ini dirumah ... dulu inget pas jamannya SD, sesekali menemaniku belajar kalo pas listrik genset lagi mati, ... ato pas mau tidur sehabis jam 12 malam .... Ya itu karena jam 12 malam genset dimatikan ...

Tidak hanya satu dua kali karena nyalanya terlalu besar, .... kita bangun dengan hidung pada hitam kena jelaga lampu ini, ... wha lucu juga

Ditempatku ada yang menyebutnya Lampu Teplok, ada juga yang bilang Lampu Sentir ... he he he nama yang aneh, sekarang kalo listrik lagi mati, ... beberapa masih pake lampu ini, ... cuma keliatannya umurnya gak lama lagi. Tar kalau minyak tanah dah gak ada, trus pake apa, ... ato apa bisa ya diganti pake bioethanol?? ... Ya sapa tau bisa, kan tar kita bisa bikin sendiri ...

Betewe, ... ternyata lampu ini ada karena ibuku gak tega sama yang jual lampu keliling ini, .... ibuku cerita kalo mbah (aduh lupa namanya) yang jual ini, .... dah lama banget jualan barang-barang keperluan rumah-tangga (dapur dll), semenjak aku masih kecil ... dia udah jualan sampai sekarang, ... padahal rumahnya jauh, sekitar 3-4 jam naik bis dari tempatku, ....

Ketika keliling dia akan menghinap selama beberapa hari/minggu di daerahku, trus dia keliling desa demi desa, kampung demi kampung ... melewati lembah, menyebrangi sungai ... naik bukit, pagi, siang, sore, .... bahkan pulang malam hari dijalan desa yang jauh dari jalan raya, ... dikanan kiri hutan dan begitu gelap .............. mhh .... luarbiasa menurutku ...

Dan diumurnya yang sekarang, (kata ibuku mungkin 70tahun lebih) ... dia masih sperti itu, ... ah aku jadi merasa gak da papa-nya kalau melihat perjuangan hidupnya, .... ibuku juga bilang dari dulu dia selalu kelihatan rajin sholat di masjid ...

Sayang pas aku pulang kmarin gak ktemu, .... smoga Allah meridhoi smua-nya mbah, semoga keselamatan dan kesejahteraan Allah tercurah untukmu .... diriku akan belajar pada teladan yang mbah tunjukkan, .... pada lampu yang dulu telah menerangi kehidupan sekian waktu, ... sebuah Lampu Kehidupan .... terimakasih untuk semuanya ....

Senin, 01 Desember 2008

Mungkin Nanti

Saatnya ku berkata mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua kuyakin inilah waktunya
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi

Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini

Dan bila hatimu termenung bangun dari mimpi2mu
Membuka hatimu yang dulu cerita saat bersamaku
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi

Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini

Tak usah kau tanyakan lagi simpan untukmu sendiri
Semua sesal yang kau cari semua rasa yang kau beri

Vterpan


Minggu, 30 November 2008

Mobile Megatrend : The Internet Is Reaching Into The Phone



2001+ : The Phone reached out to the internet trough WAP and Web

But the phone was only opn to the short head of 10s of 2nd parties (OEM Partners) and 100s of 3rd parties with strong funding.

2007+ : The Internet is reacheing into the phone
The long tail of 1.000s to 1.000,000s of 3rd party developers and scripters are reaching out to the phone thanks to availability of AJAX, Widget platforms and Web runtimes e.g Nokia Web RunTime, Nokia S60 browser, Motorola WebUI, Nokia Widsets, OPera Widgets, Bling Software, Webwag.

2009+ : The Phone becomes and activer node of the Internet
Consuming and producing services, e.g Nokia S60 web server, efforts by Conveneer.

... Lets the Mobile Live, Prepare Now !!!!!!

PHK : Ekonomi : Resesi : Kita Hadapi 2009




"Kalau tetangga kehilangan pekerjaan itu namanya Resesi, kalau anda juga kehilangan pekerjaan itu namanya Depresi"

Namun, ada kabar ... orang yang kepepet bisa hijrah jadi seorang pengusaha asal ada kemauan dan lingkungan kondusif.

Di Indonesia, ... yang pesimistis menyebut pengangguran akan menyentuh angka 2 juta, .... yang moderat menyebut 1 juta. Hitungan ekonominya, setiap penurunan ekonomi 1 % lapangan pekerjaan akan menyusut sekitar 150.000.

Pada akhirnya, .... kita bisa keluar dari Resesi bukan karena kehebatan kita, melainkan apakah kita benar-benar percaya, ... bahwa ancaman krisis dan PHK ini benar-benar Riil dan tidak main-main. Lalu apakah kita mau bekerjasama dan beradaptasi? Birokrasi Indonesia berubahlah ....

... itu kata om Rhenald Khasali.

Ayo ... Siap-siap, ... gak usah pesimis, ... kurangi belanja yg gak perlu, saling bantu ,berubahlah karena-Nya ..... biarkan hati yang berbicara ..... slalu dalam orbit-Nya ....


Sabtu, 29 November 2008

Mengembalikan "Folder Option" yang Hilang?

Wah ..... Folder Optionku tiba2 ngilang ..... ya Virus nich, nyari bentar .. akhirnya dapet artikel .... dah dicoba sukses berat .. Alhamdulillah .... thanks, he he ...

Jum`at, 12 September 2008 07:50:49 - oleh : admin

Virus-virus zaman sekarang memang makin ganas, selain itu makin bervariasi dan tingkat penyebarannya pun semakin mudah aja. Satu kali anda salah klik, maka komputer Anda pun terinfeksi. Salah satu yang sering dilakukan sang virus adalah menghilangkan “Folder Option” di menu Tools pada Explorer anda, sehingga salah satu akibatnya anda tidak bisa merubah option untuk view/ show hidden file, hingga akhirnya anda tidak bisa mengakses folder yang anda hidden

Nah bila anda mengalami seperti ini, “Folder Option” anda hilang cobalah satu dari dua langkah berikut ini :

Langkah Satu :

Klik menu Start > Run

Ketik : “gpedit.msc” tanpa tanda kutip untuk membuka Group Policy Windows

Setelah itu masuk ke :User Configuration >Administrative Templates >Windows Component > Windows Explorer.

Di Panel sebelah kanan, carilah “Remove the Folder Option menu item from the Tools Menu” kemudian double klik dan set value ke “Not Configured”

Langkah Dua :

Bukan Registry Editor dengan mengetikan “Regedit” pada menu Run

Kemudian carilah key berikut : HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer

dan pada panel sebelah kanan cari : NoFolderOptions dan set value menjadi 0

jika anda tidak menemukan NoFolderOptions, tinggal anda buat sendiri dan masukkan valuenya dengan 0.

http://satubox.phpnet.us

Jumat, 28 November 2008

QS QAAF (50 : 16 - 29)

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya (16)

(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri(17)

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir(18)

Dan datanglah sakratul maut dengan sebenar-benarnya, itulah yang kamu selalu lari daripadanya(19)

Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman(20)

Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat pengiring dan seorang malaikat penyaksi(21)

Sesunggunya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka pengelihatanmu pada hari itu amat tajam(22)

Dan yang menyertai dia berkata : "Inilah (catatan amal-nya) yang tersedia pada sisiku"(23)

Allah berfirman : "Lemparkan-lah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24)

yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas dan ragu-ragu,(25)

yang menyembah sembahan lain berserta Allah maka lemparkanlah dia kedalam siksaan yang sangat"(26)

Yang menyertai dia berkata (pula) :"Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh"(27)

Allah berfirman:"Janganlah kamu bertengkar dihadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu:(28)

Keputusan di sisi-Ku tidak dapat di ubah dan aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku(29)

Setelah IGOS Summit II: Masalah Migrasi Antara Open Source dan Proprietary

Berbagai instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan BUMN di Indonesia sedang dan akan bermigrasi dari penggunaan software proprietary ke software open source. Tidak semua proses migrasi dipastikan berjalan mulus. Beberapa masalah yang mengemuka dalam proses migrasi itu terkait dengan software atau hardware yang telah ada sebelum migrasi. Tiga masalah diantaranya sebagai berikut.

Masalah pertama adalah masih adanya software non open source atau proprietary yang tetap dibutuhkan namun tidak dapat dijalankan pada sistem operasi open source seperti Linux. Masalah pertama ini muncul biasanya karena tidak ada pilihan, atau ada pihak ketiga yang mengharuskan Anda menggunakan software proprietary untuk mengakses aplikasi buatannya. Masalah kedua adalah interoperabilitas file/data antara software open source dan proprietary yang ada sebelumnya atau yang masih harus dipertahankan. Masalah ketiga adalah adanya hardware yang belum tersedia driver-nya di Linux. Bagaimana cara mengatasi tiga masalah tersebut? Adakah program perantara?

Perantara Menjalankan Software Proprietary

Beberapa software yang telah ada (existing) sebelum migrasi ke open source tidak selalu dapat diganti atau turut dimigrasikan. Contoh software yang saat ini belum tersedia penggantinya di sistem operasi Linux atau open source adalah e-SPT (http://www.kanwilpajakkhusus.depkeu.go.id/eSPT.asp) untuk pelaporan pajak, software untuk urusan bea dan cukai, web browser untuk transaksi bank, pemesanan tiket pesawat, dan lain-lain. Setiap lembaga pemerintah atau perusahaan biasanya juga memiliki program yang dikembangkan sendiri atau oleh pihak ketiga hanya untuk sistem operasi sebelumnya, misalnya software sistem informasi manajemen, kepegawaian, atau keuangan berbasis MS Windows.

Pengalaman penulis menunjukkan kesulitan bertransaksi perbankan melalui www.permatanet.com. Pada saat artikel ini ditulis, penggunaan aplikasi web itu mengharuskan pengakses menggunakan Internet Explorer, browser web proprietary buatan Microsoft yang tidak/belum dibuat untuk Linux. Anda harus menjalankan paket Wine (http://www.winehq.org/) dan IEs4Linux (http://www.tatanka.com.br/ies4linux) untuk menjalakan Internet Explorer di Linux.

Bayangkan jika Anda mengelola perusahaan besar yang taat pajak. Anda akan kesulitan jika harus menjalankan laporan pajak secara manual, padahal tersedia software untuk memudahkan proses itu, misalnya e-SPT. Ini hanya sebagai contoh, karena banyak software lain, misalnya untuk urusan dengan pihak bea-cukai, yang awalnya dibuat hanya untuk MS Windows. Ketika Anda telah memutuskan migrasi, Anda bisa gagal menjalankan software-software seperti itu di sistem operasi open source, misalnya Linux. Bagaimana solusinya?

Ada beberapa pilihan yang dapat Anda ambil. Pilihan ideal adalah Anda mengusulkan pihak lain membuat ulang program itu agar berjalan baik di Linux. Pilihan lain, jalankan program perantara di Linux untuk menjalankan program yang awalnya untuk Windows, misalnya Wine atau yang sejenis. Jika Anda gagal menggunakan emulator seperti Wine, jalankan Virtual Machine (mesin maya), misalnya VMware, VirtualBox, atau yang sejenis. Berbeda dengan Wine, Virtual Machine tetap membutuhkan sistem operasi asli, misalnya MS Windows. Jika tetap gagal, Anda harus mempertahankan sebuah sistem operasi proprietary untuk menjalankan program-program itu sebagai perantara dengan software open source.

Perantara Pertukaran File/Data

File atau data yang telah ada sebelum migrasi belum tentu dapat diakses dari Linux atau sistem operasi open source lainnya. Sebagai contoh, file atau database MS Access atau MS SQL tidak langsung dapat dibaca dengan program database open source seperti OpenOffice Base atau MySQL. Program macro yang ada di dalam file MS Excel juga tidak langsung dapat dijalankan di program spreadsheet open source seperti OpenOffice Calc. Dan masih banyak contoh lainnya. Bagaimana solusinya?

Dalam urusan dokumen telah ada standar dokumen terbuka ODF (Open Document Format) sesuai ISO 63200 yang telah didukung sepenuhnya oleh OpenOffice, KOffice, dan aplikasi office open source lainnya. Untuk mengakses file dokumen biasa seperti dokumen teks DOC, dokumen spreadsheet XLS, dan dokumen presentasi PPT, Anda dapat menggunakan OpenOffice sebagai perantara. OpenOffice dapat membuka file MS Office untuk diubah menjadi format open, dan sebaliknya OpenOffice dapat menyimpan format open menjadi format MS Office.

Jika menemukan kesulitan seperti adanya program macro di XLS atau animasi di PPT, Anda perlu program perantara. Misalnya program untuk membaca macro MS Excel dan menerjemahkan menjadi macro di OpenOffice Calc, dan program pengakses animasi di PPT untuk dijalankan dengan di Linux, lalu diakses oleh OpenOffice Impress.

Dalam urusan database, terdapat program open source Kexi (www.kexi-project.org) untuk mengakses database proprietary dan sebagai pengganti MS Access. Lebih khusus untuk MS Access, Anda dapat menggunakan mdbtools (http://mdbtools.sourceforge.net) untuk menjadi perantara dari MS Access ke database open source seperti MySQL, PostgreSQL, dan lain-lain.

Untuk sistem yang lebih kompleks, misalnya pertukaran data antara sistem informasi lama (proprietary) dengan yang baru (open source) atau antar sistem open source dapat menggunakan software khusus untuk itu, misalnya PASIR (http://sourceforge.net/projects/pasir) atau yang sejenis.

Perantara Hardware yang Tidak Linux Friendly

Tidak semua vendor hardware atau pembuat pheriperal menyediakan driver untuk Linux. Contoh hardware itu antara lain sebagian kecil scanner, printer, webcam, kartu wireless, pembaca kartu memori, dan sebagian besar modem internal atau winmodem. Karena tidak semua hardware itu langsung dapat dijalankan di Linux, sebaiknya mengujinya di Linux sebelum membeli produk-produk itu.

Jika Anda membeli hardware baru, misalnya printer atau scanner, biasanya tidak dilengkapi driver untuk Linux. CD/DVD distro Linux biasanya telah berisi kumpulan driver printer dalam paket CUPS (www.cups.org), dan kumpulan driver scanner dalam paket SANE (www.sane-project.org). Jika distro Linux yang Anda gunakan lebih lama dari printer dan scanner yang Anda beli, kemungkinan besar hardware tidak dapat digunakan secara sempurna. Solusi untuk ini, Anda harus mendownload driver yang lebih baru untuk distro Linux yang Anda gunakan. Jika gagal, Anda dapat memilih software perantara, yaitu driver non open source yang disediakan oleh TurboPrint .

Kartu wileress yang tidak dapat digunakan di Linux karena tidak tersedia driver di CD/DVD, masih berpeluang dapat digunakan dengan perantara ndiswrapper (http://ndiswrapper.sourceforge.net). Ndiswrapper adalah software untuk menjalankan driver kartu wireless di Linux, meskipun driver itu dibuat untuk Windows. Ada kemungkinan printer atau hardware tertentu akan menggunakan cara ini, yaitu membuat software perantara untuk menggunakan driver untuk Windows di Linux.

Perantara Akhir

Idealnya, dalam proses migrasi dari software proprietary ke software open source perlu dipastikan ada program perantara. Bagaimana kalau program perantara itu belum ada? Atau Anda benar-benar gagal menjalankan program lama di Linux, atau gagal mengakses file/data lama, atau gagal menjalankan hardware yang sangat penting Anda butuhkan di Linux seperti modem internal? Solusi-solusi berikut ini penulis sebut sebagai perantara akhir.

Jika Anda gagal menggunakan emulator atau mesin maya, Anda terpaksa harus mempertahakan sebagian sistem operasi proprietary untuk menjalankan software yang belum dapat dijalankan di Linux. Dalam kasus ini, sistem operasi proprietary itu juga dapat berfungsi sebagai program perantara, misalnya mengakses software lama dan mengubah hasilnya agar dapat diakses oleh Linux. Misalnya, software akuntansi dapat mengubah hasilnya menjadi MS Excel, kemudian OpenOffice mengubah format dokumen tertutup MS Excel (XLS) menjadi format dokumen terbuka OpenOffice Calc (ODS) sehingga dapat diakses oleh semua program open source lainnya.

Jika gagal mendapatkan pengganti software penting lainnya bagi Anda, misalnya AutoCAD, maka Anda terpaksa juga harus mempertahankan sistem operasi MS Windows dan software proprietary lainnya seperti AutoCAD itu. Mempertahankan sebagian sistem operasi proprietary sebagai perantara akhir juga berguna untuk mengakses hardware yang belum tersedia driver-nya di Linux, misalnya scanner dan printer merek/tipe tertentu.

Namun, hitungan biaya total kepemilikan atau TCO (Total Cost of Ownership) terhadap hardware dan software perlu Anda hitung secara matang. Membeli lisensi software proprietary bisa jadi lebih murah daripada membeli hardware baru. Demikian pula sebaliknya, membeli atau menukar tambah hardware seperti modem, printer dan scanner yang dipastikan jalan di Linux bisa jadi lebih murah daripada membeli lisensi software proprietary seperti MS Windows Vista.

Oleh Rusmanto ( rus@infolinux.co.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it )

Pemimpin Redaksi Majalah InfoLINUX dan Ketua Yayasan Penggerak Linux Indonesia

http://jakarta.wartaegov.com

....... Wha dah lama banget gak ngulik si Tux ..................

Opa said : Peliknya Kondisi Jaringan Komunikasi Pemerintah

Michael S. Sunggiardi

Pencanangan penggunakan komputer dan Internet di lingkungan pemerintahan sudah ada sejak awal tahun 2000. Saat itu, bisa dikatakan hampir semua lembaga pemerintah berlomba-lomba membangun infrastruktur jaringan komunikasi komputer dan internet. Ada yang melalui teknologi kabel dan ada juga yang sudah menerapkan teknologi jaringan berbasis nirkabel untuk menyambung berbagai kantor yang ada di sekitarnya.


Pembangunan infrastruktur dan pengadaan peralatan komputer dilakukan secara bombastis, bahkan tidak sedikit kabupaten atau kotamadya yang menghabiskan dana puluhan milyar rupiah untuk mewujudkan cita-cita mulia – menerapkan e-government. Setelah selang satu dua tahun dari “pesta” membangun seluruh fasilitas teknologi informasi, komputer dan jaringan infrastruktur komunikasi, akhirnya keadaan menjadi berbalik.


Kendala teknis dan kesulitan manusia bercampur baur menyebabkan kesulitan yang tidak habis-habisnya, sehingga akhirnya perangkat komputer dijadikan mesin games dan pembunuh waktu, bukan sebagai mesin yang produktif dan mampu meningkatkan efisiensi kerja. Perangkat-perangkat nirkabel yang terpasang sudah tidak keruan bentuknya, karena ada yang rusak karena tersambar petir, towernya roboh dan bahkan komputernya entah sudah dibawa kemana.

Kenapa pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi dan pemanfaatan komputer gagal? Jawabannya sepertinya hanya satu saja, yaitu tidak adanya keseriusan pejabat pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah untuk tetap menggunakan teknologi informasi dan kounikasi sebagai salah satu faktor pemercepat proses kemajuan. Niat dan konsistensi pimpinan teratas merupakan cermin bagi seluruh pegawai negeri di kota yang bersangkutan, dan sayangnya pimpinan yang mengerti teknologi dan sekaligus konsisten akan semua kebijakan yang sudah dikeluarkan, terasa amat langka di Indonesia.

Sayangnya lagi, kontraktor di Indonesia kebanyakan adalah kontraktor “karbitan”, apalagi yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komputer, kebanyakan berasal dari kontraktor penyedia alat-alat tulis dan kantor. Mereka tidak punya pengalaman dalam membangun infrastruktur atau aplikasi komputer, dan pada prosesnya, “asal tembak” menunjuk sub kontraktor menyebabkan mereka tidak dapat memenuhi target pekerjaannya.


Selain itu, kesulitan membangun infrastruktur jaringan komunikasi di Indonesia, juga tak lepas dari peran pemerintah pusat yang memberikan hak monopoli kepada satu operator yang kenyataannya tidak mampu membangun jaringan telekomunikasi dengan sebaik-baiknya dan mengikuti perkembangan jaman. Kalau saja pihak operator sudah menyediakan infrastruktur yang memadai, kemungkinan kegagalan penerapan e-government ini dapat diperkecil.


Idealnya, pemerintah pusat melalui lembaga-lembaga seperti Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) atau Dewan Teknologi Informasi Komunikasi Nasional (DeTIKNas) membuat satu task force yang fungsinya menyeragamkan semua program aplikasi di berbagai departemen, sehingga akhirnya dapat melakukan konsolidasi dan memproses data dengan lebih efisien.


Kunci utama keberhasilan penerapan e-government di Indonesia adalah tersedianya program-program aplikasi yang berhubungan dengan pengolahan data yang ada, misalnya program pengolahan kartu tanda penduduk, identitas penduduk untuk dikaitkan dengan pajak dan kegiatan hukum, dan berbagai aplikasi termasuk pengolahan data keuangan dari satu daerah.

Dengan sudah majunya teknologi server berbasis web, persoalan carut marut pembangunan program aplikasi ini sebetulnya sudah dapat diatasi, apalagi dengan tersedianya teknologi client-server yang sudah sedemikian majunya, maka memungkinkan kita mengelola satu negara dengan menggunakan server komputer.


Langkah berikutnya adalah menyiapkan infrastruktur jaringan komunikasi di lembaga pemerintah yang bersangkutan, yang berguna untuk menghubungkan seluruh kantor dinas dan kantor terkait baik di tingkat pusat dan di daerah. Dalam hal infrastruktur jaringan komunikasi, pilihan teknologi nirkabel merupakan yang paling cepat dan dapat langsung dijalankan. Seperti teknologi wireless LAN dengan standar 802.11, hal ini sangat mudah diterapkan oleh siapa saja, sehingga terjadi interferensi dan gangguan yang tidak dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.


Dalam kasus ini, lembaga pemerintah dapat mengambil inisiatif untuk membangun jaringan nirkabel sendiri, dan kemudian memberikan fasilitas yang sudah ada ke masyarakat luas. Dengan begitu seluruh penduduknya tidak perlu lagi memikirkan pembangunan infrastruktur komunikasi untuk kepentingan mereka. Dan memang sudah semestinya, pemerintah memikirkan dan membangun infrastruktur untuk dipakai oleh rakyatnya, seperti membangun jalan, listrik, air bersih dan fasilitas lainnya.


Membangun Infrastruktur Jaringan Komunikasi Efisien


Langkah-langkah membangun jaringan infrastruktur komunikasi di era e-government:

  1. Pastikan pimpinan mempunyai komitmen akan pemanfaatan teknologi informasi dan konsisten akan semua keputusan yang diambil
  2. Membuat task force dibawah pimpinan untuk mengantisipasi melesetnya semua rencana yang sudah dibuat
  3. Task Force sebaiknya dibantu oleh konsultan yang betul-betul mengerti persoalannya – dapat memberikan solusi-solusi, bukan melulu mau menyuplai perangkat atau mengail di air keruh
  4. Pembangunan e-government ini terdiri dari dua aspek, yaitu pembangunan infrastruktur dan pengembangan content (isi dari jaringan komunikasi tersebut) – sebaiknya dua hal ini dipisah dan dilakukan secara terintegrasi
  5. Khusus pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi, jika memungkinkan pemerintah dapat menyewakan jaringannya ke masyarakat luas. Hal ini tak jauh berbeda dengan layanan pengadaan air bersih (PAM) atau listrik (PLN)
  6. Task Force terus bekerja untuk meningkatkan sistem yang ada, sekaligus secara konsisten memberikan pelatihan-pelatihan di lingkungan kantor pemerintahan

Membuat Task Force merupakan yang paling sulit, karena human resource di Indonesia sangat terbatas dan kebanyakan “orang pinter” di dunia teknologi informasi tidak memiliki dasar-dasar keilmuan yang kuat dan etika yang tidak baik. Untuk pembentukan Task Force yang merupakan kunci keberhasilan dari program e-gov di satu kota, ada baiknya dilakukan dengan merekrut tenaga dari perguruan tinggi dan jangan tergantung pada satu orang saja. Pasalnya, program pengembangan infrastruktur jaringan komunikasi sangat beragam dan tidak mungkin dikuasai oleh satu orang saja.


Sewaktu merekrut tenaga ahli dalam Task Force tersebut, harus disyaratkan yang bersangkutan ikut serta dalam banyak mailing list berbasis teknologi informasi (kalau bisa, yang bersangkutan aktif sebagai kontributor), seperti Telematika, IT-Center, INDOWLI, Asosiasi-Warnet atau lainnya. Persyaratan ini memang agak nyeleneh, tetapi merupakan satu bukti bahwa orang yang bersangkutan ingin tetap maju dan selalu meng-update kemampuannya secara informal.


Sunday, 29 June 2008 00:01

Oleh: Michael S. Sunggiardi, Praktisi IT (Network)

http://jakarta.wartaegov.com


Ayoo ....... Majuuuuuuuuuuuuuuuuuu ,....... Sejarah akan mencatat, Anak-cucu akan menikmati, ..... Alam Semesta & Rabbul Alamin akan menyaksikan .......

HTC MAX 4G : Ponsel Wimax Pertama




HTC kemarin baru saja mengumumkan ponsel yang sangat istimewa yaitu perangkat seluler pertama dunia yang mendukung WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Apabila Anda yang tertarik dengan perangkat ini, tampaknya Anda harus sedikit bersabar karena ketersediaan jaringan WiMax belum tersebar secara luas di banyak negara, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat sekalipun. HTC pada akhirnya memilih Rusia yang jaringan WiMax-nya sudah sangat matang sebagai pasar pertama untuk perangkat HTC MAX 4G ini.

Bentuk & Tampilan

MAX 4G memiliki tampilan cantik, berwarna hitam dengan tiga tombol dan mengandalkan teknologi TouchFLO 3D sebagai user interface (UI) utama. HTC MAX 4G berdimensi 113.5mm X 63.1mm X 13.9mm, berat 151 gram dengan ukuran layar sentuh 3.8 inci, WVGA resolusi 480 x 800. Anda bisa melihat perbandingannya dengan iPhone dan HTC Diamond pada gambar di samping ini.

Gabungan layar yang lebih lebar dan teknologi TouchFLO 3D akan meningkatkan kenyamanan pengguna saat mengakses fitur-fitur yang ada, terutama untuk mereka yang memiliki ukuran jari yang besar.

Spesifikasi

HTC MAX 4G menggunakan prosesor Qualcomm ESM7206A 528 MHz sebagai otak utamanya dengan didukung memori ROM 256MB, RAM 288MB dan memori Flash internal 8 GB yang dapat dengan mudah menampung ribuan file audio ataupun file lainnya. MAX 4G juga datang dengan kamera beresolusi tinggi dengan autofocus dan tambahan kamera VGA di bagian depan ponsel untuk mendukung fitur video call dengan kualitas gambar yang lebih baik, karena kecepatan transfer data WiMax lebih besar daripada 3G.

Dari segi perangkat lunak HTC memilih menggunakan Windows Mobile 6.1 Professional.

Konektivitas

Seperti yang sudah disinggung dalam paragraf pertama, ponsel ini mendukung salah satu teknologi jaringan broadband terbaru yaitu WiMax dalam frekuensi 2,5-2.7 GHz yang mampu mengantarkan bandwidth sebesar 50 Mbps - 70 Mbps. Selain WiMax MAX 4G juga mendukung Tri-band GSM/GPRS/EDGE:900/1800/1900 MHz yang sebenarnya sudah dapat dipakai di berbagai negara dengan infrastuktur selular GSM. Koneksi lainnya yang membuat kemampuan perangkat ini semakin lengkap adalah VoIP, Wi-Fi, Bluetooth 2.0 dengan EDR (Enhanced Data Rate), HTC ExtUSB dan GPS.

Selain Rusia, jaringan WiMax saat ini masih terus dikembangkan di berbagai negara termasuk Indonesia. Saat ini beberapa universitas dan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi di Indonesia tengah melakukan riset untuk merampungkan pembangunan jaringan WiMax di berbagai universitas antara lain Institut Teknologi Surabaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Hasanuddin.

Ke depannya teknologi WiMax akan bersaing ketat dengan LTE (Long Term Evolution) yang kemungkinan besar akan lebih dipilih oleh para operator seluler GSM karena sudah kompatibel dengan infrastruktur 3G dengan bandwidth yang mencapai sekitar 150 Mbps — lebih cepat sekaligus dapat mengurangi biaya investasi mereka. LTE ini ditargetkan akan mulai diterapkan pada 2010 nanti.

Sumber:
  • http://www.engadgetmobile.com/2008/11/12/htc-max-4g-officially-announced-worlds-first-gsm-wimax-phone/
  • http://gizmodo.com/5084435/htc-max-4g-is-worlds-first-gsmwimax-cellphone-ups-iphone-one-g
  • http://www.mobilecrunch.com/2008/11/12/htc-max-4g-from-russia-with-wimax/
  • udaramaya : aerialsky Jumat, 14 November 2008, 07:16

Rabu, 26 November 2008

Do'a adalah .............





Do'a adalah oli yang yang memelihara mesin ikhtiar manusia
Do'a adalah kekuatan untuk tetap bertahan di tengah badai musibah dan kesulitan
Do'a adalah ketegaran ketika hati semakin akrab dengan air mata
Do'a adalah hela nafas kelegaan, ditengah beban yang menghimpit

Do'a adalah optimisme, kala ujung usaha tak jua membuahkan hasil nyata
Do'a adalah keyakinan ditengah ketidakpastian
Do'a adalah kesungguhan menjaga niat, di awal, di tengah dan di akhir
Do'a adalah penjaga semangat manakala harapan telah menjadi kenyataan

Do'a adalah ketundukan hati bahwa manusia adalah hamba
Do'a adalah keteguhan jiwa untuk percaya pada satu kekuatan yang tak terhingga
Do'a adalah bunga bunga keta'atan yang bermekaran di taman jiwa
Do'a adalah aliran cinta yang menemukan muaranya

Cinta seorang hamba kepada Rabbnya

Selasa, 25 November 2008

Creativity Capitalism


Kmarin aku lihat judul Headline di sebuah majalah, ... judulnya membuat otak bekerja keras ..... "Creativity Capitalism", .... pas aku baca singkat yang dimaksud dengan Creativity Capitalism itu adalah misal program CSR/CD -Community Development yang sekarang ini smakin gencar di isukan oleh perusahan-perusahaan ..

Wha ..... akhirnya aku nemuin kata yang luarbiasa itu .....,skaligus membuatku sedih

Seandai-nya Wimax bisa sperti Wifi

ya maksudnya, ..... Wimax bisa di install bebas bersyarat sperti Wifi, Lebih-lebih kalo itu yang 802.16e ... wiuh anak SD pada nge-Blog tar ...

Berbulan-bulan cari info ttg Si Wimax ini, baru sekali megang ma liat Instalasi-nya, percaya deh bisa NLOS, ..... itu yang 802.16d-nya ... apalagi yang 802.16e ya ....

smuga saja, ......... tar Si Wimax ini bukan hanya bagi yang punya duit, ....


Ada yg nge-riview 802.16e pada taun 2007-an ... skarang dah akhir 2008 ya?, brarti dah 1 tahun yang lalu .....

Mobile WiMAX

19 09 2007

I.Overview Mobile WIMAX

WiMAX merupakan teknologi nirkabel pitalebar yang mendukung akses fixed, nomadic, portable, dan mobile yang disebut juga dengan WBA (Wireless Broadband Access) dan dikenal dengan IEEE 802.16 ataupun ETSI HiperMAN. Akses tersebut digolongkan dalam dua bagian, yaitu WiMAX yang mendukung akses fixed dan nomadic adalah IEEE 802.16-2004 sedangkan WiMAX yang mendukung portability dan mobility adalah IEEE 802.16e. Sebelumnya versi WiMAX ini mengalami pembaharuan, mulai dari versi 802.16a, 802.16b, 802.16c, 802.16d (2004) dan terakhir adalah 802.16e. Mobile WiMAX (IEEE 802.16e) merupakan versi terbaru dari WiMAX 802.16-2004 yang mempunyai kemampuan dalam mengoptimalisasi kanal radio nirkabel yang dinamis serta mendukung untuk handoffs dan roaming.

Standar ini menggunakan Scalable Orthogonal Frequency Division Multiplexing Access (SOFDM), sebagai teknik modulasi multicarrier-nya dengan subkanalisasi. Dengan menggunakan SOFDM, yang menggunakan 256 frekuensi pembawa maka interferensi yang terjadi pada kanalnya akan seminim mungkin dilakukan. Frekuensi yang digunakan adalah 2,5 GHz dan 3,5 GHz. Berikut ini adalah sebuah arsitektur mobile WiMAX

wimax_arch

Gambar 1. Arsitektur Jaringan mobile WiMAX

Selain itu versi terbaru dari WiMAX ini mempunyai link margin yang lebih baik, mendukung mobility, kemampuannya dalam area indoor, lebih fleksibel dalam mengatur spektrum sinyal, kemampuannya dalam melayani subscriber pada posisi LoS (Line of Sight) dan Non-LOS (NLoS) serta jangkauan yang lebih luas mencapai 50 km.

II. PHY dan MAC Mobile WIMAX

Pada dasarnya Mobile WiMAX berada pada layer PHY (physical) dan layer MAC (Medium Access Control) OSI layer. Pada layer PHY terdapat fitur-fitur: lebar kanal frekuensi yang fleksibel, burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah ciri khas dari teknologi broadband), Forwarding Error Correction (FEC), AAS (Advanced Antenna System) untuk menambah range, kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi, Dynamic Frequency Selection (DFS) yang juga berfungsi untuk mengurangi interferensi, Space-Time Coding (STC) yang akan meningkatkan performa dalam area-area batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah BTS. Sedangkan pada layer MAC mampu mendukung komunikasi point to multipoint, pengaturan QoS (Quality of Services), pengalokasian multiple access secara TDD (Time Division Duplex) dan FDD (Frequency Division Duplex), mengakomodasi segala macam protokol lain seperti ATM, Ethernet, IP, Media Gateway.

III. Spesifikasi Mobile WiMAX

wimax.jpg

Tabel 1. Spesifikasi Mobile WiMAX (IEEE 802.16e)


hartomanullang.wordpress.com

Senin, 24 November 2008

Oleh-Oleh Dari Malaysia : TDA Goes to Intrade Malaysia 2008


Bener juga nih .........................



Assalaamu'alaikum n Salam Sejahtera!
Dear Funtastic Member

Perjalanan kami, tim TDA Goes to Intrade Malaysia 2008 menyisakan banyak hikmah, inspirasi, cerita, kontak2 baru, bahkan kontrak2 bisnis.

Ada satu hal yang saya amati, sebagaimana pula dibahas oleh pak Cik Hantiar ketika berada di Malaysia bahwa ada suatu kesimpulan yang dapat ditarik mengenai ciri khas Bangsa Indonesia, paling tidak sepintas yang kami amati ketika bergaul dengan beragam budaya dan bangsa.

Ketika dibandingkan dengan kumpulan bangsa-bangsa yang lain, bahkan dibandingkan dengan bangsa Malaysia, kumpulan orang2 Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Murah Senyum
2. Hobby Tertawa
3. Hobby Guyonan
4. Tidak kehabisan stok bahan tertawaan. (maaf mungkin yang satu ini berlebihan)

Bahkan menurut kolega pak Hantiar dari negara di benua Afrika (kalau tidak salah) mengatakan heran kepada orang Indonesia dan mengatakan bahwa:

"They (Indonesian) Are Always Happy!"
Orang indonesia selalu bahagia (senang).

Berdasar hipotesis tersebut di atas saya coba iseng2 browsing Wikipedia akhirnya ketemu link berikut
http://en.wikipedia .org/wiki/ Happy_Planet_ Index
Ternyata menurut wikipedia HPI atau Happy Planet Index yang diperkealkan oleh New Economics Foudation bahwa seharusnya pembangunan manusia bukan hanya diukur dari GDP (Gross Domestic Products - Produksi Total Dalam Negeri) dan HDI (Human Development Index) yang berbasis pada kekayaan material atau Kekayaan, namun diukur dari Kebahagiaan (Happiness) dan Kesehatan (Healthiness) .
Datanya cukup menarik, ternyata orang Indonesia menempati urutan 23 dan lebih bahagia (happy) daripada:
Negara, Ranking
China, 31
Thailand, 32
Malaysia, 44
Timor Leste, 48 (KDL)
Papua New Guinea, 76
Jerman, 81
Saudi Arabia, 89
India, 90
New Zealand, 94
Jepang, 95
Brunei DS, 100
UK (Inggris), 108
Israel, 117
Singapore, 131
USA (Amerika), 150

Tambahan link:
http://worlddatabas eofhappiness. eur.nl/hap_ nat/nat_fp. php

Suatu saat Tanadi Santoso juga pernah menyampaikan hal yang sama di sebuah radio swasta (oops hampir sebut nama radionya). Tanadi menyampaikan bahwa orang Indonesia masih lebih Happy dari pada orang Singapura yang Income per Kapitanya lebih tinggi dari Indonesia.

Hal ini menarik untuk kita perhatikan bahwa ini adalah Asset bangsa yang sangat berharga. Asset ini harus kita komunikasikan bagi bangsa sendiri untuk membangun optimisme, mendorong agar bekerja lebih cerdas dan lebih keras lagi, menjadikan bangsa ini lebih besar.

Asset ini sangat berguna untuk membangun kepercayaan diri dan patut untuk dibanggakan. Sebab selama ini yang kita dengar sehari-hari bahkan menjadi slogan2 yang mensugesti seperti:
Dasar orang Indonesia, Ndeso, Katro, Korup, dll. Ini kurang menguntungkan.

Asset ini bisa kita pilih sebagai Branding bangsa sebagai contoh:
Welcome to Smiling Country
Are You Unhappy? Come to Indonesia.

Saya berharap TDA bisa menjadi pelopor untuk mewujudkan ini. Pengalaman kemarin ke Malaysia sudah menjadi ujicoba yang cukup sukses.

Asdwin Noor
asdwinnoor.wordpres s.com
quemama.wordpress. com

Sabtu, 15 November 2008

Selamat Tinggal Masa Lalu


Jangan pernah sesali
Jangan pernah tangisi
Semuanya yang pernah terjadi

Bila langkah terhenti
Itu bukan berarti
Hidupmu sampai disini

Menangislah ohh tersenyumlah

Mawar pasti berduri
Dan juga hidup ini
Penuh kejutan yang tak pasti

Anggap ini sebagai
Sebuah pelajaran hati
Yang bisa kuatkan diri

Menangislah owhhhh tersenyumlah
Jangan kau berhenti
Melangkahlah ohhh berlarilah

Selamat tinggal masa lalu
Selamat datang lembar baru
Selamat tinggal cinta lalu
Selamat datang cinta baru
Selamat tinggal selamat tinggal

Melangkahlah ohhh berlarilah

Selamat tinggal masa lalu
Selamat datang lembar baru
Selamat tinggal cinta lalu
Selamat datang cinta baru
Selamat tinggal masa lalu
Selamat datang lembar baru
Selamat tinggal selamat tinggal

Jangan pernah sesali
Jangan pernah tangisi
Semuanya yang pernah terjadi


Andra & The Backbone