Selasa, 30 Desember 2008

Android


Vendor ponsel pintar dan PDA asal Taiwan, HTC, memproyeksikan penjualan ponsel pintar mereka yang berplatform Google Android, T-Mobile G1, akan mencapai satu juta unit hingga tahun 2008 berakhir.

Hal itu diterangkan oleh CEO HTC Peter Chou kepada harian berbahasa Cina , Economic Daily News (EDN), seperti dikutip dari Digitimes.com.

Menurut Chou perusahaannya berencana untuk meluncurkan ponsel Android keduanya pada permulaan kuartal pertama tahun depan. Pernyataan itu muncul di tengah rumor yang berkembang, yang mengatakan bahwa operator seluler di Amerika Serikat T-Mobile bakal meluncurkan handset berbasis Android keduanya, G2 pada Januari 2009.

Selain itu HTC akan berencana untuk meluncurkannya secara global pada bulan April. Bahkan, menurut keterangan EDN, saat ini HTC tengah mengembangkan handset ponsel berbasis Android yang ketiga.

Angka penjualan itu memang belum seberapa bila dibandingkan dengan target penjualan iPhone tahun ini yang sebesar 10 juta. Namun patut diingat, G1 baru diluncurkan pada akhir Oktober tahun ini dan baru dijual di Amerika Serikat melalui operator T-Mobile dan di Inggris.

G1 adalah ponsel pertama yang mengadopsi platform Android, platform terbuka buatan Google. Oleh karenanya ponsel 3,5 G yang berkamera 3,2 megapiksel itu, memiliki aplikasi-aplikasi Google, seperti GMail, Google Calendar, Google Maps, YouTube Video Player, dan Google Talk.

Dengan layar sentuh 3,2 inci dan papan QWERTY geser, ponsel ini juga dilengkapi dengan prosesor Qualcomm MSM7201A 548 MHz, memori 192 MB, slot microSD yang mendukung hingga 16 GB, akselerometer (sensor gerak), serta perangkat navigasi GPS.

Banyak yang memperkirakan penjualan ponsel-ponsel Android di tahun 2009 akan meningkat pesat, apalagi ponsel ini memiliki sistem operasi terbuka yang aplikasinya bisa dikembangkan oleh siapa saja.

• Sumber: VIVAnews.Com

Minggu, 28 Desember 2008

December 2008 Israel Attack Palestina Again & Again .......

















What Can You Do !!!!!!!!!!!


Update :
Bisa kirim shodaqoh ke Rekening :

BCA 6860153678
BSM 0090121773
Muammalat 3010052115

atau kirim SMS ketik MERC PEDULI , kirim ke 7505 Rp 5rb/SMS

smoga bisa membantu ya ....

Touch Marketing
















Aya ya ya ya ya ....... apakah ini ada artinya buat anda ??????????


Senin, 22 Desember 2008

Abdolhaji Mirhejazi's Naturmobil : A New Way To Think About Horse Power

Naturmobil1

Naturmobil2

Naturmobil3

No, you’re eyes are not deceiving you. This vehicle really runs on genuine horsepower, and it even has a patent! Whoever thought mankind would return to the horse as inspiration for transportation alternatives, in the effort to free us from oil dependency? Well, Dubai-based Iranian inventor Abdolhadi Mirhejazi has done just that with his DIY Naturmobil from Fleethorse, LLC, which has been getting some press over the past year, for its shall we say, innovative approach to transportation design. With top speeds of up to 80 km/h the vehicle operates with a horse walking on a slightly inclined conveyor belt, which moves the gears serving six motorcycle wheels, with enough energy left over, to power a small battery for headlights and to act as backup power when the horse gets fatigued and needs to rest (the horse is constantly monitored to keep track of body temperature and heart rate). This process can even maintain enough power to run two LCD monitors on the side of the vehicle, for video advertisements. As you can imagine, a project like this needs constant funding for development, so Mirhejazi and his marketing manager are seeking investors, and planning to exhibit the Naturmobil at the upcoming Invention and New Product Exhibition in Pittsburg, California this coming June.

Although this may not be the most practical solution to oil dependency and auto-based pollution, it certainly offers a unique take on how we could design our modes of transportation to have less negative environmental impact, rather than sticking with the status quo. You never know, by implementing some rigorous lateral thinking, concepts like this may lead the R&D teams at Toyota, Honda and GM, to come up with radical new technologies for the cars of the future. Probably without the horses though…

Via XPRESS of Dubai



http://blog.ecolect.net

OLPC's Second Act Coming 2009

OLPC 2.0 1

OLPC 2.0 2

OLPC 2.0 3

Picture this: an elegant portable electronic device with dual touchscreens that can be transformed into virtual keyboards, a hinge to allow it to be used horizontally or vertically (like an electronic book), that is extremely energy efficient (running on just one Watt!). Sounds cool, right? Well, you’re looking at it. It’s the XO-2, representing the next generation of Cambridge, MA-based One Laptop Per Child’s (OLPC) XO laptop for children in the developing world, with a proposed launch date of 2010. Why did the organization decide to announce it so early? According to founder Nicholas Negroponte, formerly of MIT’s Media Lab, it was to essentially stimulate the market, in the hope that it might actually be copied by other companies, so as to bring costs down, as well as widen the effort in general, to introduce the latest technologies to educational programs in developing countries throughout the world .

Following the introduction begun last year, of the XO into countries including Peru, Uruguay, Mongolia, Haiti, Rwanda, Mexico, Cambodia, Ethiopia, Ghana, Iraq, Afghanistan, and even the US and Canada, OLPC determined that it had to redesign the device and lower its price (to $75, if possible), in order to make it even more accessible for young children. If the proposed enhancements indeed come to fruition, the XO-2 will certainly have a lot going for it, with the added benefit that it may aid the design and development of super efficient electronics for the developed world as well, especially in light of our ever strained electrical grid. While you wait for this impressive device to hit the market, OLPC will reintroduce their laptop donation program later this Fall, in case you are interested in supporting their efforts.

For further information, please visit OLPC Wiki for updates and information on how the project is proceeding.



http://blog.ecolect.net

Browsing Murah dengan m.detik.com



Jakarta - Tentu telah menjadi kebiasaan Anda untuk browsing internet lewat ponsel, termasuk untuk menikmati informasi terkini khas detikcom. Kini, browsing detikcom di ponsel kian murah saja berkat m.detik.com. Klik sekarang juga!

Sudah bukan rahasia lagi, kebanyakan website didesain untuk dilihat dari layar PC, sehingga ukuran filenya berukuran relatif besar. Akibatnya bila halaman website itu dibuka dari handphone, maka akan menyedot pulsa yang cukup lumayan karena pulsa berinternet di handphone biasanya dihitung dari besarnya ukuran file yang dibuka atau dikirim.

Untuk menyiasati itulah, detikcom versi mobile di alamat http://m.detik.com diciptakan untuk pengakses lewat HP. Dengan m.detik.com, Anda tetap update banget di mana pun.

Situs http://m.detik.com dibuat dengan ukuran file yang lebih ringkas, serta tampilan yang sesuai dengan layar HP. Akibatnya, pulsa Anda tidak tersedot sebanyak saat Anda membuka halaman website biasa.

Selain itu, Anda bisa mendownload mobile web browser OperaMini versi Bahasa Indonesia dengan mengunjungi situs http://mini.opera.com/detik lewat PC ataupun langsung dari HP Anda. OperaMini sudah didesain untuk membantu jelajah internet yang lebih ringan melalui HP Anda.

Namun untuk menikmati m.detik.com, pastikan juga HP dan nomer HP anda sudah dapat menjalankan GPRS atau 3G. Kontak call center operator anda untuk mengetahuinya.

Dengan m.detik.com, dunia serasa di jempol Anda!


Nurul Hidayati - Surat Dari Buncit
(nrl/gah)

Intel Makin Gencar 'Bunuh' Hardisk Tradisional


Intel X-25M dan X-18M (intel)

Jakarta - Era-nya hardisk tradisional, yang menggunakan piringan magnetik, bisa jadi akan segera berlalu. Buktinya, Intel makin gencar mendorong produk hardisk berbasis Solid State Drive (SSD).

Intel telah mengumumkan penjualan hardisk SSD berkapasitas 160 Gigabyte. Hardisk berukuran 2.5 inchi ini juga akan segera disusul dengan produk serupa dengan ukuran 1.8 inchi pada Januari 2009. Demikian eWeek yang dikutip detikINET, Selasa (23/12/2008).

Kedua tipe hardisk itu akan dibanderol pada harga USD 945 untuk pembelian per seribu unit. Berbasis teknologi Multilevel Cell (MLC) kedua hardisk dengan nama X-25M dan X-18M itu diklaim mampu memberi performa baca/tulis 250 MB per detik.

Era hardisk tanpa komponen bergerak memang agaknya semakin dekat. Selain Intel, Toshiba dan Samsung disebut-sebut juga akan mengumumkan produk sejenis pada Januari 2009.

Teknologi SSD saat ini lebih banyak digunakan pada media penyimpanan portabel Flashdisk. Meski demikian beberapa netbook dan juga notebook telah tersedia dalam versi berbasis SSD Hardisk.

Wicak Hidayat - detikinet

Minggu, 21 Desember 2008

And The Life Must Go On


Untuk Mencintaimu

apa yang harus aku lakukan
untuk membuat kau mencintaiku
segala upaya tlah kulakukan untukmu

apa yang harus aku temukan
untuk membuat kau menyayangiku
inilah aku yang memilih kau untukku

reff:
karna aku mencintaimu
dan hatiku hanya untukmu
tak akan menyerah
dan takkan berhenti mencintaimu

ku berjuang dalam hidupku
untuk selalu memilikimu
seumur hidupku, setulus hatiku
hanya untukmu

repeat reff

seumur hidupku, setulus hatiku
ooohhhh


Seventeen

I love this part ..... Idola Cilik 2, Just Watch :

Debo On Untuk Mencintaimu

Obiet On Jangan Kau Lepas

Selasa, 16 Desember 2008

GeoEye GeoEye-1: The best view from space




Launched in September and now orbiting 423 miles up, GeoEye-1 can snap clear black-and-white photos of objects just 16 inches across and color shots of objects 5.5 feet across, making it twice as sharp as current satellites. Built for GeoEye by General Dynamics, the satellite can capture a 90-billion-pixel picture in two minutes and beam down encrypted images via radio waves more than 40 times a day. The National Geospatial-Intelligence Agency, which helped develop GeoEye, will be the satellite’s primary customer. But not the only one: Look for images from GeoEye to show up next year on Google Maps. www.geoeye.com

Tar kalo mo beli bakso, .... liat dulu pake HP, konek ke geo-eye ini, trus kalo misal keliatan banyak yg ngantre ... tunggu bentar sampe keliatan gak banyak .... he he he

The Top 100 Innovations of 2008 : www.popsci.com

Kembali Ke Daun Pisang : Sayangi Bumi

banana-wrap.gif

Today the majority of disposable goods are wrapped in man-made, often petro-based materials that usually last far longer than the items they protect. With many companies spending millions on R&D searching for more sustainable alternatives, an Israeli designer named Tal Marco has taken a decidedly low-tech and refreshing approach to package design with his use of natural banana leaves. Banana leaves are highly flexible, easy to open and have a naturally waxy surface that is ideal for food applications.

banana-pack.gif

Banana leaves have been used for centuries as plates and for preserving and cooking food in India and South East Asia but have unfortunately been overlooked in most of the western world. Although not a completely novel idea, Marco’s design uses die-cut leaves that can be folded into numerous forms and lend themselves well to many retail applications. His design was showcased in Designboom’s “Dining in 2015” design competition and the concept puts many of the most “environmentally friendly” packages on the market today to shame.

http://blog.ecolect.net

Minggu, 14 Desember 2008

QS Az-Zumar : 22


Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang


Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.


Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya

Sabtu, 13 Desember 2008

Penggunaan IPv6 Melonjak 300 Persen

Jakarta - Ketersediaan alamat internet protokol versi 4 (IPv4) kian menipis. Sejumlah negara pun terus menggenjot penggunaan alamat IP generasi mendatang atau IPv6.

Kini, setelah sosialisasi digencarkan, penggunaan alamat internet berbasis IPv6 terus bertambah. Menurut data terbaru dari Number Resource Organisation (NRO) peningkatannya mencapai 300 persen dalam kurun waktu dua tahun.

Negara-negara berkembang dikatakan punya peran penting dalam pengembangan IPv6. NRO menunjuk India sebagai salah satu contoh suksesnya.

"Mereka (negara-negara berkembang-red.) bisa mengimplementasikan IPv6 sejak awal, dengan lebih bisa mengindahkan biaya yang dibutuhkan untuk transisi (dari IPv4)," ujar Adiel Akplogan, Chief Executive dari Regional Internet Registries Afrika.

Seperti dikutip detikINET dari Vnunet, Kamis (4/12/2008), NRO pun berharap akan lebih banyak organisasi lagi yang bermigrasi ke teknologi IPv6. Pasalnya, ketersediaan alamat IP versi 4 sudah 'sekarat'.

Bahkan, saking mendesaknya kondisi ini, para vendor software dan hardware juga didesak NRO untuk mendukung penerapan IPv6 dalam produk-produk yang mereka hasilkan.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Pemerintah Indonesia sendiri mengharapkan migrasi IPv4 ke IPv6 sudah diselesaikan pada 2012 mendatang. Hal ini demi mendukung pengoperasian infrastruktur jaringan serat optik internasional Palapa Ring pada 2010. (Ardhi Suryadhi - detikinet)

Integrated Enterprise & SP Solutions for Merged IPv6 Services

As service providers and enterprises add IPv6 applications to their networks, it is imperative that the networks be designed and built to efficiently support the simultaneous use of both IPv4 and IPv6. To support this, Foundry Networks has developed a set of dual protocol networking solutions that have been designed with embedded support for the high-speed switching and routing of IPv4 and IPv6 traffic, as well as IPv6 transition mechanisms which have become popular in the industry. In addition, Foundry also provides a set of IPv6 security and management features that support highly efficient and easier to operate dual-stack environments.

Foundry will continue to innovate in the IPv6 protocol support arena. We now have one of the industry's most complete set of IPv6 unicast, multicast, and transition protocols. Our set of products includes hardware based, wire-speed IPv6 switching and routing products, software upgradeable systems for IPv6 switching and routing, and software based IPv6 management feature upgrades. Foundry has a strong roadmap to support both Enterprise and Service Provider IPv6 dual-stack environments, and we continue to be a leading player in helping governments and industry's worldwide in their transition and support for IPv6.

Dual-Protocol Network Transition Methodologies

Many of the early discussions on IPv6 focused on the benefits versus IPv4, and recently on the applications that will drive the adoption of IPv6. But events have shifted the discussion, as the DoD and other worldwide governmental agencies have made public statements not only endorsing IPv6, but mandating that equipment be IPv6 ready. Because of these events, and market forces (especially in Asia), it is now clear that IPv6 will become the dominant protocol over time. The question is how do we build and instrument networks to effectively allow for the support of both IPv4 and IPv6 applications and infrastructure when we know that IPv4 will still be around for some time.

Clearly there must be a transition that allows for IPv6 to co-exist with IPv4 network equipment and applications. There are a range of options available to implement this transition. One option is for IPv6 application islands to be tunneled over IPv4 networks. This allows IPv6 applications to talk to other IPv6 applications, but given there are so many existing IPv4 applications, this has its limitations. The other option is for a gateway to be used to interconnect IPv4 and IPv6 applications. There are a number of methods for providing this gateway service. All have performance limitations and are difficult to manage. There are also methods for providing services for the coexistence of IPv6 applications and nodes on actual IPv4 networks. For example, ISATAP allows an IPv6 node to operate on an IPv4 network.

Regardless of which of these technologies and methodologies one chooses, given the sudden push for IPv6, many of the operators are now looking for core networking equipment that provides scalable, high-performance, highly-reliable IPv4 and IPv6 support. As they upgrade their networks, they must be able to support both IPv4 and IPv6 switching and routing in high-speed hardware, they must have embedded support for IPv6 transition technology, and they must have underlying support for the security and manageability services needed to insure the operational viability of their networks.

Delivering Core IPv6 Services for Dual-Protocol Networks

In order to meet the needs of the growing number of operators that are upgrading their networks to support new services like IPv6, Foundry Networks provides ASIC-based high-performance IPv6 forwarding; full IPv6 routing, as well as transition technology to support dual-protocol networks. To address the needs for security and manageability, often overlooked by many networking vendors, Foundry supports extended security features for IPv6, as well as our embedded sFlow technology. The sFlow IPv6 features in our Enterprise based FastIron Edge & Chassis products, as well as our Service Provider NetIron products; provide instrumentation for network wide visibility. This technology is important to successfully monitor, manage, account, and secure both IPv4 and IPv6 traffic and insure smooth operation of the services and applications for both protocols.

Foundry's FastIron & NetIron product families provide full support for hardware based IPv4 and IPv6 switching. The key to this technology is that both IPv4 and IPv6 forwarding is done using an advanced hardware-based dual-stack architecture, delivering wire-speed packet forwarding. For enterprise aggregation and core density and performance, the FastIron RX family of products provides high-speed IPv4 and v6 routing and switching. For highly scalable operator environments, the NetIron IMR and XMR family's support FDR (Foundry Direct Routing), which provides large scale hardware based routing with the capacity to support many copies of the entire Internet routing table in hardware.

To control the high-speed dataplane, Foundry's IronWare operating system supports a range of both unicast and multicast IPv4 and IPv6 routing protocols. This includes:

  • IPv4 unicast – RIP, OSPFv2, BGP-4, IS-IS
  • IPv4 multicast – DVMRP, MSDP, PIM-SM, PIM-SSM, PIM-DM
  • IPv6 unicast – RIPng, OSPFv3, BGP-4+, IS-ISv6
  • IPv6 multicast – PIM-SSM, MLDv2

For service providers, it is critical that next generation network equipment have high density port configurations, be extremely reliable & resilient, and support high-speed IPv6 forwarding. In addition, supporting protocols like IS-ISv6, PIM-SSMv6, and BGP-4+ are needed to insure that new services are delivered reliably and managed efficiently.

In addition to the routing protocols, embedded support for IPv4-to-IPv6 transition software must be provided as part of the edge & core infrastructure. This is especially important in enterprise environments where new IPv6 applications must coexist with existing IPv4 applications and networks. To this end, Foundry provides three different types of tunneling to facilitate the migration to IPv6 in an IPv4 world. This includes 6to4, as well as both configured and automatic tunnels.

It is in the area of access control and security where enterprises & network operators frequently have little visibility or control of their operations. To provide for this control, Foundry's IronWare provides IPv6 protocol VLANs, which allow the creation of separate IPv4 and IPv6 broadcast domains. IronWare also supports wire-speed extended IPv6 access control lists (ACLs). This includes the ability to identify traffic based on source/destination IP address, IP protocol type, TCP/UDP port, IP precedence or ToS values. This also allows selective ACL logging and can scale up to 64,000 ACL's per packet processor and over 1M for the total system.

Embedded sFlow for Network Wide Visibility

Foundry has extended its scalable, ASIC-based, wire-speed sFlow (RFC 3176) monitoring and accounting solution for use in an IPv6 network. This feature allows enterprises and service providers with IPv6 traffic to gather a variety of sophisticated network statistics and information for capacity planning and real-time monitoring purposes. The data collected using sFlow can be used to help in the transition from IPv4 to IPv6. For capacity purposes the data can assist in deciding where additional IPv6 infrastructure should be installed, it can help with IPv6 application awareness, as well as to validate service levels and priorities, and assist in security audits.

Foundry Networks - The IPv6 Network Equipment and Solutions Provider

To meet the growing need to provide operators with core networking equipment that supports high-performance, feature rich IPv4 and IPv6 switching and routing, Foundry's Enterprise FastIron and Service Provider NetIron family of networking products supports high-speed IPv6 packet forwarding, delivers a full set of IPv6 routing and security features, offers sophisticated tunneling options, and provides extended sFlow technology for managing, monitoring, and auditing IPv6 traffic. Together these provide a unique foundation and platform that allows enterprises and operators to deliver merged, interoperable, high-performance IPv4 and IPv6 services.

http://www.foundrynet.com


Kamis, 11 Desember 2008

Mobile Site : www.ubik.com


Beberapa hari ini, nyari-nyari sgala hal tentang industri Mobile ... wha ternyata oportunity-nya ruar biasa ... ,banyak skali presentasi-presentasi kelas dunia tentang Mobile ini di http://www.slideshare.net (Salah satu situs Favoritku)

Salah-satunya yg kmudian aku coba adalah bikin site mobile, di http://www.ubik.com
...,nyoba yg sederhana dulu, ya karena banyaknya Platform Mobile : Sistem Operasi, Layar ,Aplikasi akses , Network Operator dll .... keliatannya ini yang perlu diperhatikan, ..

Nyoba bikin http://madumanis.ubik.net ... diakses dari HP pake Im3, halaman pertamanya cuma habis 5rupiah, .. ok notbad

QS : An-Nuur 55 - 56

Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang


Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (55)

Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat. (56)

Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya

Google Resmi Bisa 'Berbahasa' Indonesia



Jakarta - Layanan Google terjemahan bahasa Indonesia sejatinya sudah dapat digunakan sejak beberapa waktu lalu. Namun, Google baru secara resmi mengumumkan peluncuran layanan ini dengan meluncurkan situsnya yang beralamat http://translate.google.co.id
.

Layanan penerjemahan berbasis online Google pun kini kian memperbanyak cakupan bahasa yang 'dikuasainya'. Totalnya menjadi 34 bahasa, antara lain Arab, Indonesia, Bulgaria, Catalan, Cina, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris, Filipina, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Yahudi hingga Hindi.

Dengan layanan gratis ini, user dapat menerjemahkan potongan kata, kalimat atau halaman web tertentu dari dan ke bahasa Indonesia. Mereka juga dapat menggunakan kata-kata kunci dalam bahasa Indonesia untuk mencari halaman web yang diterbitkan dalam 34 bahasa dan hasilnya diterjemahkan secara otomatis ke dalam bahasa Indonesia.

Selain itu, Google juga menyediakan sebuah alat (gadget) yang dapat digunakan oleh pemilik situs berbahasa Indonesia untuk menerjemahkan secara instan halaman web mereka ke 34 bahasa lainnya.

Gadget untuk menerjemahkan situs web ini dapat digunakan dengan gratis dan dapat dilekatkan (di-embed) ke dalam situs Anda secara mudah. Kunjungi 'Peralatan' pada Google Terjemahan, lalu pilih bahasa Indonesia untuk bahasa halaman web Anda, dan kemudian cut dan paste kode HTML yang dihasilkan secara otomatis untuk dimasukkan ke situs Anda.

"Di Google kami percaya bahwa internet bisa meningkatkan akses ke semua sumber informasi dunia tanpa memandang bahasa," ujar Google Southeast Asia Marketing Manager, Derek Callow, dalam keterangan tertulis.

Google Terjemahan, lanjut Callow, juga memungkinkan user untuk menyumbang dalam upaya membantu meningkatkan hasil terjemahan dari dan ke bahasa Indonesia. "Apabila pengguna internet mendapati sebuah terjemahan yang tidak akurat, fitur ini memungkinkan mereka untuk menyarankan terjemahan yang lebih baik dibandingkan dengan mesin penerjemahan," imbuhnya.

Kopi Paste

Cara penggunaan layanan ini pun sederhana. Misalnya, jika Anda ingin mencari mitra bisnis di Timur Tengah, tetapi tidak bisa membaca bahasa Arab. Anda tinggal kopi dan paste teks Arab tersebut ke dalam kotak berlabel 'Teks asli' lalu pilih Bahasa Indonesia untuk menerjemahkannya.

Google juga bisa secara otomatis mendeteksi bahasa teks yang Anda sisipkan ke dalam kotak 'Teks asli'. Cukup pilih 'Deteksi Bahasa' pada sisi kiri menu drop down.

Untuk menerjemahkan seluruh isi sebuah halaman web, seperti misalnya situs berbahasa Jepang tentang animasi terbaru dari negeri sakura itu, masukkan saja URL alamat web tersebut ke dalam kotak 'Terjemahkan laman web' dan pilih Bahasa Indonesia sebagai tujuan bahasa yang Anda ingin terjemahkan.

Dalam beberapa detik, Google mampu menganalisa isi dari halaman web itu dan menghasilkan konten ke dalam bahasa Indonesia atau salah satu dari 34 bahasa yang dapat anda pilih.

Pun demikian, karena yang bekerja selaku penterjemah di sini adalah mesin, maka jangan heran jika hasil terjemahan dalam bentuk kalimat ada beberapa kata yang terdengar aneh ketika dipadu padankan pada isi kalimat secara keseluruhan. ( ash / fyk )
Ardhi Suryadhi - detikinet

Selasa, 09 Desember 2008

Teplok Lampu Kehidupan

Ketika pulang beberapa waktu kemarin, diriku melihat ada benda purbakala ini dirumah ... dulu inget pas jamannya SD, sesekali menemaniku belajar kalo pas listrik genset lagi mati, ... ato pas mau tidur sehabis jam 12 malam .... Ya itu karena jam 12 malam genset dimatikan ...

Tidak hanya satu dua kali karena nyalanya terlalu besar, .... kita bangun dengan hidung pada hitam kena jelaga lampu ini, ... wha lucu juga

Ditempatku ada yang menyebutnya Lampu Teplok, ada juga yang bilang Lampu Sentir ... he he he nama yang aneh, sekarang kalo listrik lagi mati, ... beberapa masih pake lampu ini, ... cuma keliatannya umurnya gak lama lagi. Tar kalau minyak tanah dah gak ada, trus pake apa, ... ato apa bisa ya diganti pake bioethanol?? ... Ya sapa tau bisa, kan tar kita bisa bikin sendiri ...

Betewe, ... ternyata lampu ini ada karena ibuku gak tega sama yang jual lampu keliling ini, .... ibuku cerita kalo mbah (aduh lupa namanya) yang jual ini, .... dah lama banget jualan barang-barang keperluan rumah-tangga (dapur dll), semenjak aku masih kecil ... dia udah jualan sampai sekarang, ... padahal rumahnya jauh, sekitar 3-4 jam naik bis dari tempatku, ....

Ketika keliling dia akan menghinap selama beberapa hari/minggu di daerahku, trus dia keliling desa demi desa, kampung demi kampung ... melewati lembah, menyebrangi sungai ... naik bukit, pagi, siang, sore, .... bahkan pulang malam hari dijalan desa yang jauh dari jalan raya, ... dikanan kiri hutan dan begitu gelap .............. mhh .... luarbiasa menurutku ...

Dan diumurnya yang sekarang, (kata ibuku mungkin 70tahun lebih) ... dia masih sperti itu, ... ah aku jadi merasa gak da papa-nya kalau melihat perjuangan hidupnya, .... ibuku juga bilang dari dulu dia selalu kelihatan rajin sholat di masjid ...

Sayang pas aku pulang kmarin gak ktemu, .... smoga Allah meridhoi smua-nya mbah, semoga keselamatan dan kesejahteraan Allah tercurah untukmu .... diriku akan belajar pada teladan yang mbah tunjukkan, .... pada lampu yang dulu telah menerangi kehidupan sekian waktu, ... sebuah Lampu Kehidupan .... terimakasih untuk semuanya ....

Senin, 01 Desember 2008

Mungkin Nanti

Saatnya ku berkata mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua kuyakin inilah waktunya
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi

Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini

Dan bila hatimu termenung bangun dari mimpi2mu
Membuka hatimu yang dulu cerita saat bersamaku
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi

Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini

Tak usah kau tanyakan lagi simpan untukmu sendiri
Semua sesal yang kau cari semua rasa yang kau beri

Vterpan