Bener juga nih .........................
Assalaamu'alaikum n Salam Sejahtera!
Dear Funtastic Member
Perjalanan kami, tim TDA Goes to Intrade Malaysia 2008 menyisakan banyak hikmah, inspirasi, cerita, kontak2 baru, bahkan kontrak2 bisnis.
Ada satu hal yang saya amati, sebagaimana pula dibahas oleh pak Cik Hantiar ketika berada di Malaysia bahwa ada suatu kesimpulan yang dapat ditarik mengenai ciri khas Bangsa Indonesia, paling tidak sepintas yang kami amati ketika bergaul dengan beragam budaya dan bangsa.
Ketika dibandingkan dengan kumpulan bangsa-bangsa yang lain, bahkan dibandingkan dengan bangsa Malaysia, kumpulan orang2 Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Murah Senyum
2. Hobby Tertawa
3. Hobby Guyonan
4. Tidak kehabisan stok bahan tertawaan. (maaf mungkin yang satu ini berlebihan)
Bahkan menurut kolega pak Hantiar dari negara di benua Afrika (kalau tidak salah) mengatakan heran kepada orang Indonesia dan mengatakan bahwa:
"They (Indonesian) Are Always Happy!"
Orang indonesia selalu bahagia (senang).
Berdasar hipotesis tersebut di atas saya coba iseng2 browsing Wikipedia akhirnya ketemu link berikut
http://en.wikipedia .org/wiki/ Happy_Planet_ Index
Ternyata menurut wikipedia HPI atau Happy Planet Index yang diperkealkan oleh New Economics Foudation bahwa seharusnya pembangunan manusia bukan hanya diukur dari GDP (Gross Domestic Products - Produksi Total Dalam Negeri) dan HDI (Human Development Index) yang berbasis pada kekayaan material atau Kekayaan, namun diukur dari Kebahagiaan (Happiness) dan Kesehatan (Healthiness) .
Datanya cukup menarik, ternyata orang Indonesia menempati urutan 23 dan lebih bahagia (happy) daripada:
Negara, Ranking
China, 31
Thailand, 32
Malaysia, 44
Timor Leste, 48 (KDL)
Papua New Guinea, 76
Jerman, 81
Saudi Arabia, 89
India, 90
New Zealand, 94
Jepang, 95
Brunei DS, 100
UK (Inggris), 108
Israel, 117
Singapore, 131
USA (Amerika), 150
Tambahan link:
http://worlddatabas eofhappiness. eur.nl/hap_ nat/nat_fp. php
Suatu saat Tanadi Santoso juga pernah menyampaikan hal yang sama di sebuah radio swasta (oops hampir sebut nama radionya). Tanadi menyampaikan bahwa orang Indonesia masih lebih Happy dari pada orang Singapura yang Income per Kapitanya lebih tinggi dari Indonesia.
Hal ini menarik untuk kita perhatikan bahwa ini adalah Asset bangsa yang sangat berharga. Asset ini harus kita komunikasikan bagi bangsa sendiri untuk membangun optimisme, mendorong agar bekerja lebih cerdas dan lebih keras lagi, menjadikan bangsa ini lebih besar.
Asset ini sangat berguna untuk membangun kepercayaan diri dan patut untuk dibanggakan. Sebab selama ini yang kita dengar sehari-hari bahkan menjadi slogan2 yang mensugesti seperti:
Dasar orang Indonesia, Ndeso, Katro, Korup, dll. Ini kurang menguntungkan.
Asset ini bisa kita pilih sebagai Branding bangsa sebagai contoh:
Welcome to Smiling Country
Are You Unhappy? Come to Indonesia.
Saya berharap TDA bisa menjadi pelopor untuk mewujudkan ini. Pengalaman kemarin ke Malaysia sudah menjadi ujicoba yang cukup sukses.
Asdwin Noor
asdwinnoor.wordpres s.com
quemama.wordpress. com
Assalaamu'alaikum n Salam Sejahtera!
Dear Funtastic Member
Perjalanan kami, tim TDA Goes to Intrade Malaysia 2008 menyisakan banyak hikmah, inspirasi, cerita, kontak2 baru, bahkan kontrak2 bisnis.
Ada satu hal yang saya amati, sebagaimana pula dibahas oleh pak Cik Hantiar ketika berada di Malaysia bahwa ada suatu kesimpulan yang dapat ditarik mengenai ciri khas Bangsa Indonesia, paling tidak sepintas yang kami amati ketika bergaul dengan beragam budaya dan bangsa.
Ketika dibandingkan dengan kumpulan bangsa-bangsa yang lain, bahkan dibandingkan dengan bangsa Malaysia, kumpulan orang2 Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Murah Senyum
2. Hobby Tertawa
3. Hobby Guyonan
4. Tidak kehabisan stok bahan tertawaan. (maaf mungkin yang satu ini berlebihan)
Bahkan menurut kolega pak Hantiar dari negara di benua Afrika (kalau tidak salah) mengatakan heran kepada orang Indonesia dan mengatakan bahwa:
"They (Indonesian) Are Always Happy!"
Orang indonesia selalu bahagia (senang).
Berdasar hipotesis tersebut di atas saya coba iseng2 browsing Wikipedia akhirnya ketemu link berikut
http://en.wikipedia .org/wiki/ Happy_Planet_ Index
Ternyata menurut wikipedia HPI atau Happy Planet Index yang diperkealkan oleh New Economics Foudation bahwa seharusnya pembangunan manusia bukan hanya diukur dari GDP (Gross Domestic Products - Produksi Total Dalam Negeri) dan HDI (Human Development Index) yang berbasis pada kekayaan material atau Kekayaan, namun diukur dari Kebahagiaan (Happiness) dan Kesehatan (Healthiness) .
Datanya cukup menarik, ternyata orang Indonesia menempati urutan 23 dan lebih bahagia (happy) daripada:
Negara, Ranking
China, 31
Thailand, 32
Malaysia, 44
Timor Leste, 48 (KDL)
Papua New Guinea, 76
Jerman, 81
Saudi Arabia, 89
India, 90
New Zealand, 94
Jepang, 95
Brunei DS, 100
UK (Inggris), 108
Israel, 117
Singapore, 131
USA (Amerika), 150
Tambahan link:
http://worlddatabas eofhappiness. eur.nl/hap_ nat/nat_fp. php
Suatu saat Tanadi Santoso juga pernah menyampaikan hal yang sama di sebuah radio swasta (oops hampir sebut nama radionya). Tanadi menyampaikan bahwa orang Indonesia masih lebih Happy dari pada orang Singapura yang Income per Kapitanya lebih tinggi dari Indonesia.
Hal ini menarik untuk kita perhatikan bahwa ini adalah Asset bangsa yang sangat berharga. Asset ini harus kita komunikasikan bagi bangsa sendiri untuk membangun optimisme, mendorong agar bekerja lebih cerdas dan lebih keras lagi, menjadikan bangsa ini lebih besar.
Asset ini sangat berguna untuk membangun kepercayaan diri dan patut untuk dibanggakan. Sebab selama ini yang kita dengar sehari-hari bahkan menjadi slogan2 yang mensugesti seperti:
Dasar orang Indonesia, Ndeso, Katro, Korup, dll. Ini kurang menguntungkan.
Asset ini bisa kita pilih sebagai Branding bangsa sebagai contoh:
Welcome to Smiling Country
Are You Unhappy? Come to Indonesia.
Saya berharap TDA bisa menjadi pelopor untuk mewujudkan ini. Pengalaman kemarin ke Malaysia sudah menjadi ujicoba yang cukup sukses.
Asdwin Noor
asdwinnoor.wordpres s.com
1 komentar:
jadi pingin tau...
negara mana yang menduduki peringkat pertama.
Posting Komentar