Senin, 16 Maret 2009

HTC Pantang Mundur, Andalkan Android dan Facebook

HTC berencana merilis smartphone Android di Indonesia sebelum akhir 2009. Tidak lama lagi smartphone HTC yang mendukung aplikasi jejaring sosial juga tersedia.

Pasar smartphone tahun ini diperkirakan menjadi semakin ramai dengan kedatangan para pemain baru, seperti Acer Inc serta aliansi Garmin Ltd dan ASUSTeK Computer Inc. Produsen smartphone terbesar keempat dunia HTC Corp mengakui, pada tahun ini persaingan di pasar smartphone semakin kompetitif. Namun, HTC mengaku tidak gentar.

"Para pesaing hanya bisa meniru. Sebagai contoh, ketika HTC merilis smartphone layar sentuh Touch, tidak lama setelah itu para pesaing berlomba merilis produk serupa. HTC akan tetap kuat berkat inovasi-inovasinya. Inovasi adalah kunci sukses HTC," ujar Country Manager HTC Indonesia Agus Sugiharto.

Agus menambahkan, HTC juga akan terus memperkuat posisi dengan merilis produk-produk yang selaras dengan kebutuhan pasar. Misalnya, saat masyarakat sedang dilanda demam situs jejaring sosial seperti Facebook, tidak lama lagi HTC akan merilis smartphone yang memungkinkan pengguna mengakses situs jejaring sosial secara mobile.

Lebih dari itu, HTC juga akan memperkaya keragaman produk. Selama ini HTC dikenal sebagai produsen smartphone bersistem operasi Windows Mobile. Namun, saat ini HTC juga sudah memproduksi smartphone bersistem operasi Android, produksi Google Inc. HTC berencana merilis smartphone Android di Indonesia sebelum akhir 2009.

Dibandingkan negara lain, peluncuran HTC Android di Indonesia memang terbilang lambat karena di Singapura pun HTC Android kini sudah beredar.

"?Kami masih menunggu persetujuan Google karena mereka ingin fitur smartphone Android itu dirancang secara unik untuk masing-masing negara. HTC Android untuk Singapura tidak berjalan optimal di Indonesia, demikian pula sebaliknya," tutur Agus.

Firma riset Gartner Inc mengungkapkan, pada 2008 HTC menjadi produsen smartphone terbesar keempat dunia dengan pangsa pasar 4,2 persen. Secara umum, pada tahun silam penjualan smartphone global hanya bertumbuh 13,9 persen. Namun, berkat inovasinya, HTC mampu meraih pertumbuhan 58,5 persen per tahun.

Angka pertumbuhan HTC itu empat kali lebih tinggi daripada pertumbuhan industri secara umum. Bahkan, produsen smartphone terbesar dunia Nokia Corp pada tahun silam hanya mampu meraih pertumbuhan penjualan global 0,8 persen per tahun.

"?HTC mampu meningkatkan volume penjualan dan pangsa pasar global karena mampu menawarkan produk-produk yang menyajikan pengalaman menarik dan user interface layar sentuh," tandas Research Director Gartner Inc Roberta Cozza.

Ucapan Cozza tidak salah. Pekan silam HTC kembali memperkenalkan smartphone terbarunya di Indonesia. Produk itu bernama HTC Touch Cruise. Agus mengungkapkan, Cruise terbaru ini adalah penerus dari HTC Touch Cruise yang dirilis beberapa tahun silam. Sesuai namanya, Cruise dirancang untuk navigasi.

Khusus pada Cruise terbaru, HTC merancang smartphone itu untuk memudahkan pengendara bermotor menikmati navigasi satelit atau GPS saat mengemudi. Cruise terbaru ini dilengkapi peta digital PaPaGO produksi Matlas Technologies Inc. Peta digital ini inovatif karena mampu memutar sudut pandang navigasi sebesar 360 derajat sehingga pengguna bisa melihat titik-titik menarik di sekitarnya.

Secara tradisional, sistem navigasi GPS hanya mampu menampilkan informasi tentang lokasi yang berada di depan pengguna. Sayang, saat ini peta digital Cruise baru mencakup wilayah Jakarta. HTC berupaya mengompensasi kekurangan itu dengan menanam fitur unik bernama HTC Footprints pada Cruise.

Footprints sesungguhnya mirip teknologi geo-tagging (penambahan informasi geografis pada content digital seperti foto, video, atau website). Dengan Footprints, pengguna Cruise bisa menambahkan informasi geografis pada foto-foto yang dipotret dengan smartphoneitu. Uniknya, Footprints bisa bekerja di dalam dan luar ruangan.

Secara tradisional, gadget-gadget navigasi GPS hanya bekerja di luar ruangan. Di dalam ruangan, alat navigasi GPS tidak berjalan karena sinyal satelit terhalang oleh atap. Guna memungkinkan pengguna Cruise melakukan navigasi di dalam ruangan, HTC mengintegrasikan layanan Google Maps ke dalam fitur Footprints.

Karena Google Maps bekerja menggunakan jaringan seluler, maka pengguna Cruise bisa melakukan navigasi di mana pun berada, sejauh ada sinyal jaringan seluler. Agus menjelaskan, Cruise mudah digunakan oleh para pengemudi karena Cruise mampu memberikan panduan navigasi dalam bentuk suara.

Dengan begitu, pengemudi bisa memfokuskan mata ke jalan, tidak harus melihat layar navigasi Cruise. Di Indonesia, Cruise dipasarkan seharga USD550.HTC menyertakan sebuah cradle (dudukan) untuk meletakkan Cruise di kendaraan. Ketika Cruise diletakkan di cradle tersebut,smartphone itu segera menampilkan menu yang memudahkan pengguna mengakses fungsi navigasi ataupun komunikasi. (sindo//srn)


okezone.com

2 komentar:

Vivi Renissa mengatakan...

Keren!!
Tapi...smoga diriku tak menjadi budak teknologi...

Madu Nektar mengatakan...

kita kan cuma ngambil sdikit keuntungan dari Teknologi, .... jadi boleh-lah teknologi dibilang budak kita .... he he ... bukan bgitu Bu'???